6 Tips Mengelola Keuangan Bersama Pasangan, Nomor 1 Harus Selalu Diterapkan!

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Minggu 19 Februari 2023 21:01 WIB
Ilustrasi uang. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Uang memang menjadi suatu hal yang sangat sensitif, namun justru hal ini penting untuk dibahas secara terbuka bersama pasangan.

Apalagi saat baru menikah, Anda dan pasangan juga perlu tentukan bagaimana melakukan cara mengelola keuangan yang baik.

Hal ini bertujuan agar nantinya perihal keuangan ini tidak menjadi masalah di kemudian hari.

CEO & Principal Consultant ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie membagikan beberapa tips mengelola keuangan bersama pasangan.

 BACA JUGA:Viral Perempuan Nabung 12 Tahun Demi Nikahkan Kakaknya

Menurutnya, jujur dalam mengelola keuangan dengan pasangan merupakan kunci dari hidup sejahtera.

"Jujur dalam mengelola keuangan adalah salah satu resep menambah rasa sayang antar pasangan dan hidup sejahtera,’’ kata Prita Ghozie dikutip postingan Instagramnya.

Berikut beberapa cara mengelola keuangan bersama pasangan yang dilansir melalui postingan Akun Instagramnya @pritaghozie, pada Minggu, (19/2/2023).

1. Adanya komunikasi antar pasangan

Menurut Prita, pengalamannya selama 13 tahun saat menjadi financial consultant dan berteman dengan beberapa psikolog handal, membuat dirinya menemukan arti komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam keuangan bersama pasangan.

Lebih lanjut, dia pun mengungkapkan beberapa masalah yang bisa muncul, di antaranya:

"Adanya beda pendapat tentang prioritas keuangan,contohnya suami maunya rumah dulu vs isteri maunya dana pendidikan anak dulu,’’ tulisnya.

Selain itu, dia pun menambahkan bahwa perbedaan dalam kepribadian mengatur uang bersama pasangan juga ternyata nyata adanya.

Hal inilah yang kemudian bisa membuat adanya miskomunikasi, yang disebabkan karena ada salah satu pasangan yang memiliki kepribadian Money Avoiders.

2. Tentukan siapa manajer keuangan dalam rumah tangga

 

Menurut studi dari Journal of Economic Psychology. Ternyata ada 4 (empat) jenis money management di rumah tangga, di antaranya Syncratic alias bersama-sama, Male-dominant alias dipegang sang suami, Female-dominant alias dipegang sang istri, Autonomous alias pegang sendiri-sendiri.

3.Tentukan tujuan keuangan bersama

Tujuan keuangan adalah mimpi keluarga yang sudah lebih jelas, terinci dan terukur. Prita pun menegaskan bahwa tujuan keuangan ini harus dibuat secara jelas, agar strategi tercapainya bisa lebih jelas.

"Contohnya gini, ingin punya DP untuk beli rumah di daerah Serpong 5 tahun lagi, minimal Rp300 juta. Nah, ini jelas banget tujuan keuangannya, sehingga strategi mencapai bisa lebih jelas,’’ ucapnya.

Adapun beberapa obrolan yang perlu dibicarakan dengan pasangan mengenai tujuan keuangan ini, di antaranya: Apa saja prioritas tujuan keuangan keluarga? Bagaimana alokasi pengeluaran bulanan, hingga bagaimana strategi yang cocok untuk meraih tujuan keuangan itu.

Kemudian, Prita juga menambahkan satu hal yang penting saat tujuan keuangan dirasa terlalu banyak dan inginnya terwujud dalam waktu bersamaan, maka pasangan sebaiknya mengerti mana hal yang perlu diprioritaskan.

"Yang enggak kalah penting, saat tujuan keuangan banyak banget dan maunya terwujud dalam waktu bersamaan, maka pasangan sebaiknya ngerti mana duluan yang harus didahulukan,’’ tegasnya.

4. Tentukan nominal kontribusi penghasilan yang ingin dimasukkan ke dalam penghasilan keluarga

Jika kedua pasangan bekerja, maka menjadi hal yang penting untuk sepakat berapa banyak kontribusi penghasilan yang masuk untuk bersama.

Beberapa hal yang perlu dipilih untuk mengaturnya seperti, penghasilan suami dan istri digabung 100%, lalu digunakan untuk keperluan keluarga.

Atau penghasilan suami speenuhnya milik keluarga, penghasilan istri milik sendiri. Atau masing-masing kasih xx%, untuk sisanya disimpan sendiri.

"Adapun konsep pembagian tugas. Misal: gaji suami digunakan untuk bayar cicilan rumah, bayar uang sekolah anak, dan bayar tagihan listrik, telepon dan urusan liburan,’’ ujarnya.

5. Tentukan budget

Anda dan pasangan bisa memilih ingin menggunakan metode budgeting yang seperti apa. Prita juga memberikan beberapa pembagiannya. Pertama, Metode Zero-sum budgeting, tidak ada persenan, ini digunakan jika penghasilan masih minimal atau UMP, memang sanggupnya menggunakan metode ini.

Sementara metode % simple Living Saving Playing – 50/30/20% dari penghasilan. Ini bisa digunakan jika penghasilan mulai naik (di atas Rp10 juta per bulan).

Sedangkan Metode % ZAPFIN – lebih terperinci lagi untuk setiap pos pengeluarannya.Umumnya metode ini baru bisa dipakai saat penghasilan dirasa sudah mencapai level tertentu.

"Sepakat terhadap bujet yang dibuat bersama sangat penting untuk mencapai tujuan keuangan keluarga ya,’’ ujarnya.

6. Kejujuran menjadi penting

Kebohongan dalam keuangan adalah hal yang harus dihindari. Hal kecil seperti bohong saat belanja online itu bisa menjadi cikal kebohongan lainnya. Maka, kejujuran adalah kunci.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya