Dirut Bulog: Beras Curah Rawan Dioplos

JAKARTA – Bulog mengungkap bahwa beras curah berbahaya karena rawan dioplos. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku potensi penyelewengan beras curah masih sangat tinggi.

Pasalnya para pedagang atau distributor dengan muda melakukan pengemasan ulang. Kasus serupa pernah terjadi pada awal Februari tahun ini, di mana Satgas Pangan Polri melalui Polda Banten berhasil mengamankan tujuh orang pelaku tindak kejahatan pengoplosan beras impor bulog.

"Kalau berbahaya itu (beras) yang curah, yang kemarin kasus yang ditemukan di Banten, salah satunya itu curah, langsung diganti bajunya, bungkusnya langsung di jual premium," ungkap Budi kepada wartawan di Transmart Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).

Tindak kejahatan itu membuat harga beras menjadi mahal. Lantaran, beras medium bulog dioplos menjadi beras premium yang dijual dengan harga tinggi.

"Harganya mahal, makanya berasnya jadi mahal, tapi sekarang sudah ditindaklanjuti oleh kepolisian kan, sudah berapa tersangka, nah ini akan mengembang terus agar tidak ada penyimpangan karena ini kebutuhan pokok," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Buwas ini memastikan beras medium bulog di pasar retail modern justru sulit untuk diselewengkan. Pasalnya, beras disuplai langsung dari gudang Bulog ke pasar modern.

"Ini kan sudah ada tulisannya nih, sudah ada harganya, jadi masyarakat jangan takut, sudah ada harganya," tutur Buwas.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)