Kemudian di tengah banyaknya tantangan dan ketidakpastian ekonomi dunia, kata Nopri, perseroan terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan mengendalikan biaya produksi.
Pada tahun 2023, ANJ menargetkan pertumbuhan produksi kurang lebih 10% seiring proyeksi peningkatan kinerja operasional yang lebih baik serta penerapan strategi-strategi keberlanjutan seperti program penanaman kembali.
Sementara di tahun ini, ANJT menganggarkan capex senilai USD45 juta, yang sebagian dialokasikan untuk program-program strategis, termasuk program replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I.
“Kami akan terus berupaya untuk mengontrol seluruh aspek-aspek internal seperti produktivitas dan efisiensi biaya guna memaksimalkan profit kami di tahun 2023. Pada tahun ini, kami juga akan melanjutkan praktik ESG dalam mencapai kesuksesan jangka panjang dan kami berdedikasi untuk memasukkan praktik ESG ke dalam strategi internal kami dan mencapai ambisi emisi nol karbon pada 2030,” pungkas Nopri.
(Zuhirna Wulan Dilla)