Menperin: Industri 4.0 Jangan Dihitung sebagai Biaya tapi Investasi

Nasya Emmanuela Lilipaly, Jurnalis
Rabu 23 Agustus 2023 19:34 WIB
Menperin Agus Gumiwang Jelaskan Soal Industri 4.0 (Foto: MPI).
Share :

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan penerapan industri 4.0 jangan sampai dianggap sebagai komponen biaya, melainkan investasi bagi perusahaan untuk menjawab tantangan saat ini.

“Implementasi industri 4.0 jangan dihitung sebagai biaya, tapi investasi bagi perusahaan,” katanya saat membuka Indonesia 4.0 Conference and Expo 2023 dikutip Antara Rabu (23/8/2023).

Menperin pun mengajak institusi keuangan untuk bisa mendukung kebutuhan investasi para pelaku industri. Ia meyakinkan bahwa penerapan adopsi teknologi akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

“Saya ingin mengajak kembali institusi finansial untuk mendukung kebutuhan investasi para pelaku industri manufaktur dalam bertransformasi. Hal ini juga akan memberikan keuntungan bagi institusi dengan terciptanya keberlanjutan dan efisiensi dalam proses produksi di industri,” imbuhnya.

Menperin juga menargetkan semakin banyak industri yang mengadopsi teknologi hingga memperoleh predikat Indonesia National Lighthouse Industry 4.0, atau bahkan Global Lighthouse Network-World Economic Forum (WEF).

“Saya menargetkan setidaknya pada tahun 2024 terdapat dua tambahan perusahaan yang memperoleh status Global Lighthouse dari WEF dan lima tambahan perusahaan yang memperoleh National Lighthouse Industry 4.0,” katanya.

Menperin mengatakan dengan meningkatnya jumlah perusahaan industri yang menerapkan teknologi Industri 4.0, dunia akan dapat melihat kesiapan Indonesia dalam menjawab tantangan manufaktur saat ini.

Ia menyebut, setidaknya terdapat beberapa tantangan implementasi industri 4.0, di antaranya masih rendahnya tingkat adopsi teknologi, lambatnya transformasi digital, maupun infrastruktur penunjang yang belum optimal, baik di lingkup pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

“Hal ini ditunjukkan dengan peringkat Indonesia pada IMD World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) tahun 2022 yang berada pada rangking 51 dari 63 negara. Artinya, Indonesia belum menjadi sebuah technology-driven country,” ungkap dia.

Untuk dapat mengatasi tantangan ini, Menperin meminta dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk mengakselerasi implementasi industri 4.0 ini, dengan sinergi dan kolaborasi sebagai kunci utama.

Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi dan riset dan pengembangan (R&D), technical provider, konsultan, dan financial actors dibutuhkan untuk mendukung implementasi industri 4.0.

Salah satu upaya mewujudkan kolaborasi tersebut yaitu lewat penyelenggaraan Indonesia 4.0 Conference and Expo 2023. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun suatu forum sinergi yang tepat, terutama untuk saling berbagi isu-isu dan memperbarui informasi tentang perkembangan teknologi digital di bidang industri manufaktur.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya