JAKARTA - Pemerintah berencana untuk membangun tanggul pantai dan tanggul laut (giant sea wall). Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu proyek jangka panjang.
Airlangga menjelaskan bahwa megaproyek tersebut dibuat guna mengatasi adanya ancaman dari banjir rob dan penurunan muka tanah (land obsidence) di wilayah utara Pulau Jawa.
“Pemerintah telah menyiapkan skenario jangka panjang untuk memitigasi risiko bencana perubahan iklim di pantura Jawa melalui konsep pembangunan giant sea wall atau tanggul laut,” kata Airlangga dalam acara seminar nasional di Jakarta, ditulis Minggu (14/1/2024).
Okezone merangkum 6 fakta RI bangun tanggul raksasa supaya tak tenggelam:
1. Ada 3 Tahap Pembangunan
Airlangga merincikan bahwa dalam proyek giant sea wall di wilayah Jakarta, akan ada tiga tahapan atau fase pembangunan.
-Fase pertama dimulai dengan pembangunan tanggul pantai dan sungai, serta pembangunan sistem pompa dan polder di wilayah Pesisir Utara Jakarta.
-Fase kedua, pembangunan tanggul laut dengan konsep terbuka (open dike) pada sisi sebelah barat pesisir utara Jakarta yang harus dikerjakan sebelum tahun 2030.
-Fase ketiga, pembangunan tanggul laut pada sisi sebelah timur pesisir utara Jakarta yang harus dikerjakan sebelum tahun 2040.