JAKARTA - BPI Danantara bakal gantikan BUMN. BPI Digadang memiliki 3 fungsi, Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan mengelola investasi hingga aset dari perusahaan pelat merah.
Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk BPI Danantara. BPI akan mengelola 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Indonesia Investment Authority (INA) sebagai langkah untuk restrukturisasi BUMN di Indonesia.
Wakil Kepala Danantara Kaharuddin Djenod menegaskan bahwa pembentukan Danantara ini bertujuan untuk menjadi superholding dari BUMN itu sendiri.
"Ya, ini Badan Pengelola Investasi Danantara. Ini satu badan untuk melakukan persiapan sehingga nantinya superholding Danantara itu akan terbentuk," ucap Djenod kepada awak media.
Fungsi dari Danantara merujuk pada Temasek, yang merupakan super holding perusahaan di Singapura, hingga Government of Singapore Investment Corporation (GIC), sebagai badan yang mengelola investasi. Rincinya, Djenod mengungkapkan Danantara sendiri memiliki 3 fungsi.
"Jadi kalau di Danantara itu akan ada tiga fungsi. Satu, Sovereign Wealth Fund, seperti INA. Satu pilar lagi adalah di Investment, Development Investment. Terus kemudian yang ketiga adalah di Asset Management. Jadi tiga pilar. Sementara INA hanya satu pilar," jelas Djenod.
Sebagai langkah awal, Danantara dikabarkan sudah memanggil sejumlah BUMN termasuk BRI, yang digadang masuk sebagai BUMN yang turut dikelola olehnya. Bergabungnya BRI diharapkan bakal mendorong kemajuan Danantara dengan mendukung visi Presiden yang berencana untuk membangun negara Indonesia yang kuat.
"Ini khusus perkenalan dulu, ya. Menjelaskan Danantara kepada BRI. BRI kemudian juga memperkenalkan diri dan menjelaskan apa kelebihan-kelebihan BRI, dan ternyata itu luar biasa ketika akan digabungkan," ujar Djenod.
Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia menurutnya juga harus belajar dari pengalaman-pengalaman yang ada di negara maju. Potensi BUMN harus didorong dalam pasar modal nasional serta tidak dibatasi dengan hanya menginvestasikan aset perusahaan pada deposito maupun obligasi dengan bunga yang terbatas saja.
“Pasar modal merupakan indikator awal dari kemajuan industri, dan sinergi yang baik antara BUMN dan pasar modal dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)