JAKARTA - PT Medco Power Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) hari ini mencatatkan obligasi pertama Medco Power Indonesia I tahun 2018 senilai Rp600 miliar dan sukuk wakalah Medco Power Indonesia I tahun 2018 senilai Rp600 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatatkan surat utang di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai total Rp1,2 triliun.
Direktur Utama Perusahaan Eka Satria menuturkan selama periode masa penawaran (bookbuilding) obligasi dan sukuk wakalah perusahaan telah mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed).
"Kami mencatatkan oversubscibe. Sukuk wakalah ini merupakan penerbitan obligasi syariah oleh entitas non pemerintah di Indonesia," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan ini menerbitkan obligasi dalam tiga seri dengan tenor dan tingkat suku bunga yang berbeda.
Untuk seri A senilai Rp279 miliar dengan tingkat bunga 9,75% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Sedangkan seri B senilai Rp63 miliar dengan tingkat bunga 10,25% untuk jangka waktu 5 tahun. Sementara seri C senilai Rp258 miliar dengan tingkat bunga 10,75% per tahun untuk jangka waktu 7 tahun.
Sukuk wakalah juga terdiri dari tiga seri. Untuk Sukuk Wakalah seri A senilai Rp153 miliar dengan nisbah Rp14,917 miliar per tahun atau ekuivalen sebesar 9,75%. Dengan jangka waktu 3 tahun. Seri B senilai Rp404 miliar dengan nisbah Rp41,41 miliar per tahun dengan ekuivalen sebesar 10,25% dengan jangka waktu 5 tahun. Seri C senilai Rp43 miliar dengan nisbah sebesar Rp4,622 miliar per tahun atau ekuivalen 10,75% dengan jangka waktu 7 tahun.
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan perseroann untuk pembayaran atas utang anak perusahaan, belanja modal dan pendanaan untuk pengembangan proyek ke depan. Proyek yang akan dikembangkan antara lain PLTGU Riau dengan kapasitas 275 mw dan proyek PLTP ljen dengan kapasitas 110 mw. Hasil pemeringkatan dari Pefindo adalah idA untuk obligasi dan idA untuk sukuk wakalah.
(Dani Jumadil Akhir)