Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Trump Positif Covid-19, Pasar Saham Diselimuti Ketidakpastiaan

Michelle Natalia , Jurnalis-Minggu, 04 Oktober 2020 |09:52 WIB
Trump Positif Covid-19, Pasar Saham Diselimuti Ketidakpastiaan
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ke depan. Direktur Investama Hans Kwee mengatakan Presiden Donald Trump dan Istri terkena virus covid 19 menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar.

Hal ini seiring situasi politik AS bisa berubah bila kesehatan Trump memburuk dan masuk ICU.

Baca Juga: 5 Fakta IHSG Rontok Usai Trump Positif Covid-19

"Trump terkena virus covid 19 berpeluang menurunkan popularitasnya karena dianggap terlalu lemah dalam mengatasi pandemi covid 19. Hal ini diyakini berpeluang mempengaruhi peluang Trump terpilih kembali di pemilu awal November," kata Hans Kwee di Jakarta, Minggu (4/10/2020).

Baca Juga: IHSG Sepekan Turun 0,8% ke 4.926, Begini Datanya

Dia melanjutkan Presiden Trump diprediksi akan mengambil lebih banyak langkah keras terhadap China untuk menaikkan popularitas dan mempertahankan dukungan dari para pemilihnya sesudah berita dia positif Covid-19.

"Hal ini meningkatkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan. Pelaku pasar tidak suka ketidakpastian dan akan bergerak ke aset safe haven seperti emas, Dollar dan Yen," bebernya.

 

Dia menambahkan tinggal 1 bulan menjelang pemilu Amerika Serikat, pasar keuangan menghadapi banyak ketidakpastian. Mulai dari Calon Partai Republik dan Presiden Trump terkena Virus Covid 19 sampai peluang sengketa pemilu. Lalu debat pertama Presiden Donald Trump dan calon dari Partai Demokrat Joe Biden dianggap kejam dan diwarnai hujan interupsi dan penghinaan.

Perdebatan seputar ekonomi AS, pencalonan Amy Coney Barrett di Mahkamah Agung serta penanganan pandemi virus korona baru di Amerika Serikat.

Adapun, Trump juga mengatakan pemungutan suara melalui surat berpeluang terjadi kecurangan. Pengamat mengatakan tidak ada bukti bahwa hal itu terjadi di Amerika Serikat.

"Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang periode pasca pemilu," katanya.

Bila nanti Biden memenangkan pemilu maka hal yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar adalah pajak perusahaan mungkin akan naik dan peraturan yang lebih ketat. Kenaikan pajak dan peraturan yang ketat akan menekan laba korporasi yang berakibat valuasi saham menjadi lebih mahal.

Tetapi Biden dapat meredakan kekhawatiran tentang perang perdagangan dengan China dan banyak Negara lain yang selama ini dilakukan oleh Trump. Perang dagang terbukti mengganggu pertumbuhan ekonomi dunia dan menimbulkan banyak kerugian bagi banyak Negara. Selain itu paket stimulus fiskal untuk mendongkrak ekonomi akibat virus korona yang selama ini gagal di sepakati partai Demokrat dan Republik lebih berpeluang di sahkan," tandasnya. (kmj)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement