Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kasus Covid-19 Meningkat, Tes PCR untuk Naik Pesawat dan Kereta Diberlakukan Lagi?

Heri Purnomo , Jurnalis-Jum'at, 24 Juni 2022 |14:55 WIB
Kasus Covid-19 Meningkat, Tes PCR untuk Naik Pesawat dan Kereta Diberlakukan Lagi?
Ilustrasi tes PCR. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah untuk kembali memberlakukan kewajiban tes PCR untuk pelaku perjalanan di Tanah Air.

Hal tersebut karena jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir menunjukkan tren kenaikan dengan rata-rata kasus di atas 1.000 per hari.

"Ini (kasus meningkat) yang membuat kami dari IDI prihatin, bahwa kasus harian di Indonesia bertambah meningkat dan ini mungkin akan menghawatirkan bila tidak dilakukan antisipasi (melakukan tes pcr atau antigen)," ujar Satgas Waspada dan Siaga Covid-19 PB IDI Erlina Burhan daam Market Review IDX Channel, Jumat (24/6/2022).

 BACA JUGA:Angka Covid-19 Kembali Naik, IDI Singgung Wajib PCR untuk Perjalanan

Menurutnya, Kasus kenaikan harian Covid-19 dipicu varian baru yakni BA.4 dan BA.5 yang mudah menular.

"Dengan karakteristik yang mudah menular maka semakin banyak orang yang tertular dan sakit, apalagi bagi masyarakat yang tidak menjalankan protoprotokol kesehatan," katanya.

Erlina menjelaskan bahwa gejala varian jenis BA.4 dan BA.5 sama seperti gejala varian delta, namun lebih ringan.

"Kalau dibandingkan dengan varian delta ini lebih ringan, gejalanya yakni batuk kering, nyeri tenggorokan dan hidung tersumbat, tapi kemampuan menularnya lebih tinggi dan bisa mengelabui sistem imun manusia," jelasnya.

Dia berharap pemerintah kembali kepada aturan lama dalam menghadapi Covid-19.

Artinya, tes PCR atau antigen dan memakai masker di luar ruangan diterapkan kembali.

"Terkait aturan boleh buka masker di luar ruangan, yang menurut kami itu tidak masalah pada saat itu karena kasus pada saat itu tidak meningkat seperti sekarang, namun dengan adanya dinamika saat ini, imbauan untuk PCR atau antigen itu karena gejala varian baru ringan," ungkapnya

"Dengan gejala ringan tersebut bisa jadi masyarakat tidak tahu kalau dirinya terkonfirmasi, dan ini berpotensi dalam menularkan kasus Covid-19," pungkasnya.

Sebagai informasi, data terakhir pada Rabu (22/6/2022) jumlah kasus konfirmasi Covid-19 1.985 kasus, sehingga total jumlah kasus mencapai 6.072.918.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement