Generasi Muda Harus Punya Growth Mindset, Erick Thohir: Cepat Kuasai Apa yang Harus Dikuasai
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut mahasiswa harus punya optimisme, adaptif, banyak belajar dan berkarya (fixed mindset).
Menurutnya, mahasiswa juga harus memiliki growth mindset di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat ini.
Erick menjelaskan, mahasiswa yang punya growth mindset adalah individu yang percaya bahwa bakat dapat terus berkembang, sedangkan fixed mindset adalah individu yang percaya bahwa bakat adalah alami.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: Tinta Hitam Itu Tercatat Selama Kita Hidup
"Dan biasanya mahasiswa sering tertutup," ungkap Erick, Senin (24/10/2022).
Erick memandang mahasiswa harus punya peran dalam transformasi yang terjadi di semua aspek, termasuk ekonomi.
Perubahan ini harus dipandang sebagai peluang untuk terus tumbuh dan mengembangkan kompetensi diri.
“Dunia sekarang mengalami digitalisasi dan ini berkembang ke arah sana. Nah, kecakapan ini yang wajib dimiliki teman-teman mahasiswa bahkan siapa pun. Sudah saatnya mahasiswa gerak cepat kuasai apa yang harus dikuasai, agar bisa mencetak blueprint yang baru,” tuturnya.
Dia mengharapkan generasi muda bangsa Indonesia tidak terlelap dengan kemajuan teknologi, tetapi mengambil peran penting di dalamnya termasuk dalam menentukan masa depan ekonomi Indonesia.
“Masa depan bangsa ini ada di tangan generasi muda dan mahasiswa. Mulailah ambil peran sekarang, hadirkan terobosan, ciptakan inovasi,” katanya.
Sementara itu, Suprapto Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unesa mengatakan mahasiswa harus ambil kesempatan untuk mendalami ilmu, mencari pengalaman, dan memanfaatkan waktu yang ada untuk mengeksplorasi diri.
“Seperti yang disampaikan tadi, mahasiswa perlu banyak belajar dan fokus ke pengembangan diri. Ini bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Pemerintah lewat kampus meluncurkan program unggulan yang bisa dimanfaatkan agar mahasiswa siap menghadapi dan menentukan arah bangsa ini ke depan,” paparnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)
