Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Diproyeksi Sideways di Rentang 7.970–8.070 pada Awal Pekan

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Minggu, 21 September 2025 |18:07 WIB
IHSG Diproyeksi Sideways di Rentang 7.970–8.070 pada Awal Pekan
IHSG Awal Pekan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan bergerak sideways pada awal pekan depan. Minimnya katalis baru membuat IHSG cenderung terbatas dalam kisaran 7.970–8.070.

Menurut riset Phintraco Sekuritas, secara teknikal IHSG menunjukkan pergerakan menuju area jenuh beli (overbought) dalam indikator Stochastic RSI, sementara histogram MACD masih berada di area positif.

Kondisi ini memperkuat proyeksi pergerakan IHSG yang cenderung sideways dalam jangka pendek.

"IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways pada kisaran 7970-8070, sambil menantikan katalis baru yang cukup kuat," jelasnya, Minggu (21/9).

Pekan depan, investor global akan menunggu keputusan kebijakan moneter China pada 22 September. Loan Prime Rate (LPR) tenor 1 tahun dan 5 tahun diperkirakan tetap di level 3 persen dan 3,5 persen.

Dari Amerika Serikat, perhatian tertuju pada rilis Core PCE Prices Agustus pada 26 September yang diperkirakan stabil di 0,3 persen MoM.

 

Dari domestik, Bank Indonesia akan mengumumkan data M2 Money Supply Agustus pada 23 September. Data tersebut berpotensi memberi sinyal tambahan bagi pasar terkait kondisi likuiditas.

Pada perdagangan Jumat (19/9), IHSG ditutup menguat 0,53 persen ke level 8.051,12. Sepanjang pekan, IHSG tercatat naik 2,51 persen, dan sempat mencetak rekor tertinggi pekan lalu.

Sektor industri menjadi penopang utama dengan kenaikan terbesar pada akhir pekan, sementara saham sektor properti mengalami koreksi terdalam.
Pergerakan ini mencerminkan selektivitas investor dalam merespons minimnya sentimen baru.

Saham-saham yang direkomendasikan untuk dicermati pekan depan antara lain PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bukit Sentul Tbk (BKSL), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement