Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kandungan Etanol di BBM Pertamina, Ternyata Ini Alasannya

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Sabtu, 04 Oktober 2025 |05:02 WIB
Kandungan Etanol di BBM Pertamina, Ternyata Ini Alasannya
Kandungan Etanol di BBM Pertamina, Ternyata Ini Alasannya (Foto: Pertamina)
A
A
A

JAKARTA - Pertamina Patra Niaga buka-bukaan soal kandungan etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertamina menyatakan, etanol dalam BBM merupakan best practice yang telah diterapkan secara internasional. 

Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung transisi energi yang berkelanjutan. Menurut Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menjelaskan, penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global. 

"Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Etanol berasal dari tumbuhan seperti tebu atau jagung, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil murni. Dengan mencampurkan etanol ke dalam BBM, emisi gas buang kendaraan bisa berkurang sehingga kualitas udara lebih baik.

Dia menambahkan, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060. Pertamina Patra Niaga tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi negara Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia.

"Kehadiran BBM dengan campuran etanol menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap mengikuti praktik terbaik internasional demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," katanya.

 

Penggunaan etanol dalam BBM terbukti menjadi standar di banyak negara, di antaranya :

1. Amerika Serikat melalui program Renewable Fuel Standard (RFS), telah mewajibkan pencampuran etanol ke dalam bensin dengan kadar umum E10 (10% etanol) dan E85 untuk kendaraan fleksibel.

2. Brasil menjadi pelopor penggunaan etanol berbasis tebu, dengan implementasi skala nasional hingga mencapai campuran E27 (27% etanol) pada bensin, sehingga membuat Brasil dikenal sebagai salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia, dan masyarakatnya sudah terbiasa mengisi BBM dengan etanol sejak puluhan tahun lalu.

3. Uni Eropa juga mengadopsi campuran etanol dalam BBM melalui kebijakan Renewable Energy Directive (RED II), dengan target bauran energi terbarukan di sektor transportasi. Campuran E10 kini telah menjadi standar di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, sebagai standar untuk mengurangi polusi udara.

4. Asia pun mulai mengadopsi kebijakan serupa, dengan India mendorong program etanol blending hingga 20% (E20) pada 2030 sebagai bagian dari roadmap menuju transportasi rendah karbon serta mendukung petani tebu.

Baca Selengkapnya: Kandungan Etanol di BBM, Pertamina: Praktik Internasional Energi Rendah Emisi


 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement