JAKARTA - Pasar automotif yang semakin menjamur nampaknya akan membuat industri multifinance semakin bergairah. Hal tersebut dikarenakan sekira 90 persen pembelian kendaraan bermotor baik motor maupun mobil dilakukan secara kredit oleh masyarakat.
"Diperkirakan pembiayaan kendaraan bermotor saat ini menyumbang 70 persen dari total pembiayaan multifinance," ungkap Direktur Biro Riset Infobank Eko B Supriyanto, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima okezone, Selasa (2/8/2011).
Jika melihat pada kondisi 2010 lalu, penjualan mobil memang mencapai angka sekira 764.710 unit serta motor yang mencapai 7,37 juta unit. Sehingga menurutnya, jumlah tersebut yang menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja pembiayaan oleh multifinance.
Selanjutnya, Eko juga menjelaskan jika kemudahan mendapatkan kredit pembiayaan kendaraan bermotor tersebut berpotensi menciptakan bubble di sektor automotif. Hal tersebut bisa terjadi jika volume penjualan automotif lebih besar dari permintaan riilnya. Namun, jika perusahaan multifinance melupakan kehati-hatian dengan membanting uang muka sekecil mungkin karena semata memenangkan kompetensi.
"Tidak ada yang bisa memastikan bubble itu pecah. Tapi tidak ada salahnya pula sektor multifinance berjaga-jaga, karena kredit automotif menajdi mati hidupnya multifinance sehingga industri ini perlu mengantisipasi agar tidak jatuh ke jurang kemacetan," terangnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini, Biro Riset Infobank melakukan kajian terhadap industri multifinance di Indonesia yang diberi nama "Rating 161 Multifinance versi InfoBank 2011"
"2011 kinerja industri multifinance diperkirakan akan lebih baik. Yang menajdi tantangan adalah kemungkinan terjadinya suku bunga yang disebabkan oleh inflasi," terangnya.
Terkait dengan hasil Rating InfoBank menunjukkan bahwa sebanyak 85 multifinance mendapat predikat "sangat bagus", 43 multifinance berpredikat "bagus", 16 lainnya berpredikat "cukup bagus", delapan multifinace "tidak bagus", dan sisanya, sebanyak sembilan multifinance meskipun menerbitkan laporan keuangan tapi tidak di rating.
Adapun yang memperoleh predikat bagus yang salah satu kriterianya adalah kepemilikan aset Rp1 triliun ke atas di antaranya Adira Dinamika Multi Finance, BCA Finance, dan BFI Finance Indonesia.
(Andina Meryani)