JAKARTA - Baru saja ditawarkan pada 5 Maret lalu, Pemerintah mencatatkan penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel atau yang kerap disebut Sukuk Ritek seri SR004 telah mencapai Rp5,812 triliun.
Direktur Jendral Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keungan Rahmat Waluyanto memaparkan, hingga kemarin Sukri SR004 telah mencatatkan permintaan mencapai 42,52 persen dari total komitmen 20 Agen Penjual (AP) sebesar Rp13,67 triliun.
"(Penjualan tersebut) dari 20 AP yg menyampaikan laporan (masih ada 4 AP yang blm lapor). Jumlah investor sebanyak 8.600 orang," ungkap Rahmat dalam pesan singkatnya kepada okezone di Jakarta, Rabu (7/3/2012).
Penerbitan SR004, akan dilakukan pada 21 Maret 2012, jatuh tempo 21 September 2015 dengan nominal per-unit Rp1 juta. Menggunakan underlying asset Proyek APBN Tahun 2012. Adapun Pemesanan minimum sebesar Rp5 juta dengan maksimum Pemesanan Ro5 miliar.
SR004 memiliki tingkat kupon 6,25 persen per tahun dengan fixed coupon pembayaran imbalan dilakukan setiap bulan pada 21 dimulai pada 21 bulan April 2012.
Pemesanan sR-004 dapat dilakukan meialui 24 Agen Penjual (terdiri dari 13 Bank dan 11 Perusahaan Efek) yang telah ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen melalui surat nomor s-01/PPK.SR/2012 tanggal 4 Januati 2012.
Berikut daftar AP SR004
a. Bank
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
5. Standard Chartered Bank.
6. PT Bank BRlsyariah Tbk.
7. PT Bank Central Asia Tbk.
8. PT Bank Syariah Mandiri.
9. PT Bank CIMB Niaga Tbk.
10. PT Bank UOB Indonesia.
11. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
12. PT Bank OCBC NISP Tbk.
13. Citibank.
b. Perusahaan Efek
1. PT Mega Capital Indonesia.
2. PT Danareksa Sekuritas.
3. PT Bahana Securities.
4. PT Trimegah Securities Tbk.
5. PT Reliance Securities Tbk.
6. PT Sucorinvest Central Gani.
7. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas.
8. PT Kresna Graha Sekurindo Tbk.
9. PT Batavia Prosperindo Sekuritas.
10. PT Ciptadana Securities.
11. PT Lautandhana Securindo.
(Martin Bagya Kertiyasa)