Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Konsumsi RI Diproyeksi Capai Rp360 Ribu Triliun 20 Tahun ke Depan

Dina Mirayanti Hutauruk , Jurnalis-Sabtu, 11 Mei 2013 |14:53 WIB
Konsumsi RI Diproyeksi Capai Rp360 Ribu Triliun 20 Tahun ke Depan
Mendag Gita Wirjawan. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mendorong para pengusaha Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015. Untuk itu, pengusaha harus sudah mulai memikirkan soal paradigma eksportir.

Gita mengatakan, akan banyak produk luar negeri yang masuk ke Indonesia dan itu sesuatu yang tidak baik jika masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumsi produk impor daripada produk dalam negeri. Karena itu, pengusaha diharapkan tidak hanya menjual produk dalam negeri tapi sudah mulai menjangkau luar negeri.

"Banyak produk impor yang akan masuk dan agak sayang kalau produk yang kita konsumsi adalah produk impor, bukan dari dalam negeri, maka paradigma untuk menjadi eksportir sangat penting," ungkap Gita dalam acara Rakornas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Gedung Smesco, Jakarta, Sabtu (11/5/2013).

Gita mengatakan, untuk menjadi eksportir harus didukung dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kemudian kualitas produk yang dihasilkan.

Lebih jauh, Gita mengatakan ada 600 juta populasi masyarakat ASEAN, dan penduduk Indonesia ada 200 juta. Sementara perekonomian ASEAN akan mencapai USD2,3 triliun dan USD1,3 triliun berasal dari Indonesia. "Ini kesempatan kita menguasai pasar," ungkap Gita.

Gita mengungkapkan porsi konsumsi Indonesia mencapai 60 persen dan orang luar melihat bahwa Indonesia adalah konsumen yang besar. "Ini memang sangat disayangkan. Maka pesan saya kalau kita mengkonsumsi produk luar kita juga harus memahami bahwa satu tas yang diimpor semestinya itu merupakan satu produk yang semestinya bisa diproduksi dalam negeri," tuturnya.

Gita mengatakan, porsi konsumsi Indonesia untuk 20 tahun ke depan diperkirakan akan mencapai Rp360 ribu triliun. Untuk itu, jangan sampai semua jumlah tersebut datang dari luar.

"Itu akan memperkaya orang luar. Jangan sampai terjadi, ini bukan nasionalisme sempit tapi mulai sekarang kita harus melakukan investasi," ujarnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement