JAKARTA - Dalam beberapa minggu ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kerap mengalami tekanan. Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah mengalami depresiasi pada Mei.
BI mencatat, tekanan depresiasi pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami peningkatan pada Mei 2013. Nilai tukar rupiah secara point to point melemah sebesar 0,74 persen month-to-month (mtm) mencapai Rp9.795 per USD atau secara rata-rata melemah 0,36% (mtm) mencapai Rp9.758 per USD.
"Tekanan terhadap nilai tukar rupiah terutama dipengaruhi oleh reposisi aset keuangan dari emerging market, terkait kemungkinan penyesuaian stimulus moneter oleh the Fed serta sentimen terhadap defisit fiskal dan transaksi berjalan di dalam negeri," kata Direktur Departemen Komunikasi Peter Jacobs dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/6/2013).
Dia menjelaskan, pelemahan nilai tukar juga terjadi pada mata uang negara-negara di kawasan Asia. "BI terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamentalnya dan tetap menjaga kecukupan likuiditas di pasar valas," tukasnya.
Sekadar informasi, nilai tukar rupiah pagi ini kembali bergerak volatile dengan dibuka terdepresiasi ke level Rp10.020 per USD, sementara yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun tetap stabil di level 6,5 persen.
(Martin Bagya Kertiyasa)