MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mengajukan delapan ruas proyek pembangunan jalan tol yang diusulkan untuk memperoleh dana jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
Delapan ruas itu adalah Medan- Kualanamu, Medan-Binjai, Cisumdawu, Pasir Koja-Soreang, AksesTanjung Priok, Pandaan- Malang, Palembang-Indralaya, dan Manado-Bitung. Usulan pemberian jaminan dilakukan berdasarkan kemampuan finansial proyek yang masih minim.
Selain itu, ruas yang dipilih umumnya adalah tol yang belum ada pemilik konsesinya, sehingga dapat menarik investor swasta untuk mendanainya. “Untuk sisa tol yang belum dapat jaminan,akan kita bahas dan evaluasi lagi dengan PII. Jika memungkinkan, akan kembali kita ajukan untuk tahap selanjutnya,”kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Achmad Gani Gazaly saat dihubungi media di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, pemberian jaminan merupakan salah satu insentif yang akan diberikan pemerintah bagi proyek skema kerja sama pemerintah swasta atau private public partnership (PPP) agar menarik bagi investor.
Selain pemberian jaminan, pemerintah juga akan memberikan dana dukungan berupa vialibility gap funding dan dana land capping untuk proyek yang tingkat kelayakannya masih minim.
Sementara, Direktur Utama PT PII Sintya Roesli mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana penjaminan untuk dua proyek jalan tol, dengan target kesepakatan ditandatangani pada semester II/2012. Dua ruas itu yakni akses tol Tanjung Priok dan Medan-Kualanamu.
Menurut dia, sebelumnya BPJT memang telah mengusulkan delapan proyek tol untuk dijaminkan,namun PII hanya memilih dua tol itu. Alasannya, karena mempertimbangkan kesiapan proyek dan juga kemampuan finansialnya.
Misalnya, untuk beberapa seksi tol Tanjung Priok sudah dioperasionalkan dan satu seksi sedang dalam masa konstruksi. Sedangkan, ruas Medan-Kualanamu yang menjadi kewenangan pemerintah juga sudah mulai dibangun. (Heru Febrianto)
(Martin Bagya Kertiyasa)