Tatarstan Minati Makanan Halal Made in Indonesia

JAKARTA - Pemerintah akan meningkatkan industri berbasis Islami dalam kerjasama dengan Tatarstan. Pasalnya, peluang di bidang tersebut sangat besar mengingat faktor kesamaan budaya dengan Indonesia.

"Karena Tatarstan memiliki kesamaan dengan kita, yakni sebagian besar penduduknya beragama muslim maka kita akan mengembangkan kerjasama berbasis islamic ke sana," jelas Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Hatta menjelaskan, nantinya yang akan coba dikembangkan adalah islamic Banking, industri makanan halal dan industri fashion muslim.

Dia melanjutkan, pengembangan produk halal sudah semakin meningkat bukan hanya di negara masyarakat muslim, tatapi juga di negara nonmuslim. "Karena itu peluang kita mengembangkan sektor ini sangat besar," kata dia.

Dia menjelaskan, hampir semua produk pangan Indonesia telah dikemas secara halal, sehingga rencana Indonesia melakukan kerjasama dengan Tatarstan dalam bidang makanan halal sangat potensial.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamukti menambahkan, peluang sektor pengembangan makanan halal sangat besar. "Strategisnya kita mengembangkan ekspor food halal menggunakan pendekatan mayoritas penduduk Tatarstan Muslin dan Indonesia menjadi presiden the world halal sertification komite 2012-2013. Ini peluang yang besar yang kita pakai," jelas dia.

Meski demikian, dia mengatakan untuk melakukan ekspor makanan halal ke Tatartan tidaklah mudah, pasalnya jarak antara negara tersebut dengan Moskow sangat jauh, membutuhkan waktu sekira 1,5 jam dengan pesawat.

Sementara untuk industri garmen baju muslim, menurutnya akan mendapat respons positif. "Salah satu ekspor yang saya pikirkan segera ke Tatarstan adalah industri garmen baju muslim, itu di sana sangat diminati," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)