Kementerian ESDM Minta Porsi BBN Dinaikan Jadi 10% di BBM

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Rabu 08 Mei 2013 15:23 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Pemerintah akan menaikkan mandatori pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi dari 7,5 persen menjadi 10 persen.

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kenaikan mandatori tersebut diharapkan akan meningkatkan target penyerapan biodiesel di dalam negeri.

"Kalau sebelumnya ditargetkan hanya 700 ribu kiloliter (kl), maka dengan kenaikan ini, kami optimistis menembus 1 juta kiloliter," kata Dadan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/5/2013).
    
Dadan menjelaskan, sampai April 2013, penyerapan biodiesel subsidi sudah sekitar 200 ribu kiloliter (kl) atau rata-rata 55 ribu kiloliter (kl) per bulan. Selain itu, pihaknya juga akan memasukkan kenaikan mandatori tersebut ke dalam pembahasan APBN-Perubahan 2013 dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kenaikan mandatori perlu mendapat persetujuan DPR, karena menyangkut alokasi subsidi yang bakal bertambah," jelasnya.
    
Padahal, sesuai APBN 2013 alokasi subsidi biodiesel maksimal Rp3000 per liter. Meski, dalam pelaksanaannya hanya terealisasi rata-rata Rp1500 per liter. Dadan mengungkapkan, mandatori biodiesel subsidi 10 persen tersebut lebih cepat dari target sesuai Permen ESDM No 32 Tahun 2008 mulai 2015.

Selain peningkatan mandatori, kenaikan penyerapan biodiesel subsidi juga karena perluasan pemakaian dari sebelumnya hanya Jawa dan Sumatera menjadi ditambah Kalimantan dan Sulawesi.
    
Secara total, lanjutnya target produksi biodiesel nasional juga berubah dari sebelumnya 2,2 juta menjadi 2,5 juta kiloliter. "Komposisi pasarnya dari 700 ribu kiloliter di dalam negeri dan 1,5 juta kiloliter ekspor, berubah menjadi domestik 1 juta kiloliter dan ekspor tetap 1,5 juta kiloliter," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya