JAKARTA - Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2014 mengalami penurunan sekira 550 ribu orang dibandingkan pada Maret 2014. Pada September, penduduk tersebut mencapai 27,73 juta orang (10,96 persen), sementara pada Maret sebanyak 28,28 juta orang.
"Triwulan II-2014 totalnya 27,73 juta orang. Selama setahun hampir menurun satu juta orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin saat ditemui di kantornya, Jumat (2/1/2014).
Namun, penurunan tersebut ketika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum mengalami kenaikan. Sehingga masih perlu dilihat lagi dampak kenaikan BBM tersebut terhadap kenaikan harga BBM.
"Ini belum kena kenaikan BBM jadi menurunnya seperti itu," tambah Suryamin.
Menurutnya, dari tahun ke tahun selalu terjadi penurunan jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Namun, penurunan terjadi sangat lambat.
Sementara itu, berdasarkan data BPS, penduduk miskin tertinggi terdapat pada wilayah Papua dan Maluku sebanyak 21,86 persen. Kedua ditempati oleh Bali, NTB dan NTT sebesar 14,35 persen.
Pulau Sumatera dan Sulawesi menyusul dengan persentase 11,11 dan 11,07 persen. Selanjutnya Pulau Jawa sebesar 10,52 persen. Dan posisi terendah yaitu Kalimantan sebesar 6,43 persen.
(Fakhri Rezy)