"Turun (omzet), berkurang pembelinya, ya turunnya (omzet) kira-kira 7 persenan lah, biasa sehari keluar 20 karung sekarang cuma 15 karung," kata pedagang beras di Pasar Palsigunung Depok, Aceng kepada Okezone, Rabu (25/2/2015).
Bahkan, dia mengatakan bahwa harus nombok ketika belanja barang dagangan. "Belanja juga tetap nombok, yang biasanya Rp28 juta sekarang Rp36 juta tiap belanja," sebutnya.
Pihaknya pun berharap pemerintah bisa secepatnya menstabilkan harga beras. Lebih lanjut dia mengatakan, pedagang meyakini jika tengkulak tidak menahan gabah saat panen tiba, produksi beras akan melimpah dan harga bisa kembali stabil.
"Harga standar, maunya kita secepatnya stabil, biar pembeli enak belinya juga enggak rewel. Kalau tengkulak enggak nahan bisa turun (harga) kalau semua panen," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)