"Mafia beras pertama kali dilontarkan Pak Menteri Gobel. Itu tidak pas. Saya melihat mafia adalah perkumpulan besar yang bergerak di bidang kriminal. Mungkin maksudnya mafia itu adalah kartel," kata dia dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya FM di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Dirinya menyebut, justru faktor yang mempengaruhi kenaikan harga ini karena melambatnya produksi tahunan. Penurunan produksi itu disebabkan oleh faktor cuaca.
"Dalam situasi normal, Februari harusnya sudah panen raya sampai Mei. Namun karena hujan terlambat, musim paceklik bertambah panjang. Ini yang sepertinya kurang diantisipasi," kata dia.
Sementara itu, menurut Wakil Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menyebut pembuktian ada tidaknya mafia beras yang dilontarkan oleh Menteri Gobel tersebut membutuhkan data yang harus ditelaah lebih lanjut.
"KPPU merespons, kalau ada mafia maka itu dibutuhkan data untuk ditelaah lebih lanjut. Kami sudah minta Kemendag langsung menyerahkan data ke KPPU untuk bisa segera bertindak," kata dia.
(Rizkie Fauzian)