Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran mulai gerah dengan tuduhan ini. Pihaknya membantah, permainan harga beras ini dilakukan oleh pedagang di level kecil.
"Iya saya bilang memang betul (dimainkan oleh pedagang), tapi pedagang yang mana? Kalau pedagang harus jelas," kata dia kepada Okezone usai diskusi dalam acara Polemik Sindo Trijaya Fm di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Ngadiran menyebut, selama ini pedagang tradisional hanya melakukan kegiatan jual beli dengan untung yang tipis. Berbeda dengan pedagang besar yang justru menahan dulu barang tersebut.
"Bahkan ada juga mereka yang mengoplos dulu baru dijual. Dia punya gudang, dia punya lahan, ya mereka bisalah melakukan permainan harga," ujar dia.
Selain itu, dirinya juga tidak menampik adanya mafia dalam praktek distribusi beras di Indonesia.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyebut adanya mafia beras di Indonesia yang membuat harga beras melejit.
"Mafia migas saja ada, mafia gula juga. Mafia beras juga pasti ada. Ya mungkin tadi disebutnya bukan mafia, tapi kartel," ucapnya.
(Rizkie Fauzian)