The Cup of Wisdom
Sering kali kita memang merasa kurang nyaman ketika sukses terganggu akibat hadirnya pesaing. Kita juga merasa terganggu ketika zona nyaman kita di kantor terusik karena hadirnya orang yang dianggap berpotensi jadi pesaing kuat untuk meraih kenaikan jabatan.
Tak jarang juga kita jadi iri saat melihat orang yang dulunya biasabiasa saja, tapi saat ini memiliki ini dan itu. Jika kita diam saja dengan semua keadaan itu, memilih untuk sekadar menggerutu, atau bahkan bertindak negatif dengan mencoba menjegal pesaing, hampir bisa dipastikan kita malah akan terjerumus pada kegagalan. Sebab, saat kita sibuk memikirkan pesaing, usaha kita malah jadi berpindah fokus. Yang tadinya sibuk untuk membuat produk terbaik, jadi berpikir menjatuhkan pesaing. Yang tadinya sibuk memajukan karier, jadi sibuk mengalahkan orang dengan berbagai cara. Hasilnya, kerja jadi berantakan, usaha jadi penuh intrik tak berkesudahan.
Padahal, jika mau berpikir lebih jernih, hadirnya pesaing adalah batu loncatan bagi kita untuk jadi lebih baik. Kita jadi tahu mana yang harus diperbaiki karena tahu pesaing kita sudah melakukan ini dan itu. Di sinilah pentingnya kehadiran kompetitor, atau ”musuh”. Mereka hadir sebenarnya bukan untuk mengalahkan kita, tapi justru membangkitkan kita untuk jadi lebih baik, lebih sadar untuk melakukan evaluasi, dan jadi lebih maksimal dalam bekerja.
Mari, jadikan ”musuh” sebagai bagian dari upaya pengembangan diri. Dengan begitu, setiap hari kita akan selalu penuh dengan perbaikan dan inovasi. Salam sukses luar biasa!