JAKARTA – Nilai tukar eceran Rupiah tercatat melemah (terdepresiasi) tidak hanya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) namun juga terhadap euro pada Mei 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pelemahan tersebut sebesar 2,06 persen terhadap dolar AS dan 1,48 persen terhadap euro.
"Nilai tukar eceran rupiah ini terdepresiasi terhadap dolar AS dan euro. Terhadap dolar depresiasinya 2,06 persen dan euro 1,48 persen," kata Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Dia melanjutkan, level rata-rata terendah kurs tengah eceran rupiah pada minggu keempat Mei 2015 yaitu Rp13.177,66 per USD. Sementara menurut provinsi, level terendah kurs terjadi di Provinsi Papua sebesar Rp13.273,67 per USD.
"Kita memang lemah terhadap dolar Amerika dan euro, tapi dengan dolar Australia dan yen Jepang kita masih menguat," tambah Suryamin.
Sementara itu, rupiah mencatat apresiasi 0,52 persen terhadap dolar Australia dan 0,98 persen terhadap yen Jepang. Level tertinggi kurs tengah terhadap dolar Australia mencapai Rp10.226,23 per dolar Australia.
"Untuk yen Jepang level tertingginya mencapai Rp107,33 per yen Jepang," ujar dia.
Kemudian untuk level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap euro mencapai Rp14.706,29 per euro. "Kalau terhadap dolar Amerika ini memang karena sedang baik sekali perekonomian di sana," jelas dia.
(Fakhri Rezy)