JAKARTA - Ratusan tahun lalu dataran tinggi Skotlandia dan Irlandia dihiasi dengan hunian yang disebut Blackhouses. Bangunan tersebut sangat kecil dan letaknya pararel dengan rumah lainnya, dengan dinding yang terbuat dari batu dan atap jerami berwarna hitam.
Seperti dilansir Amusing Planet, Sabtu (16/4/2016), pemilik rumah biasanya menyalakan api di tengah ruangan untuk memasak, sedangkan rumah tersebut tidak memiliki cerobong asap dan jendela, sehingga asap berkumpul di dalam rumah sehingga menyebabkan dinding hingga atap jerami menjadi hitam, sehingga disebut Blackhouses.
Asap tersebut membuat rumah menjadi hitam, dan jerami yang terkena asap tersebut dianggap baik digunakan untuk pupuk. Bahkan setiap tahunnya warga setempat akan mengambil jerami yang telah menghitam tersebut untuk menyuburkan ladang.
Namun, asap bukanlah satu-satunya masalah bagi penduduk tersebut. Para penduduk kebanyakan berbagi tempat tinggal dengan hewan peliharaan. Selain itu, rumah juga biasanya dijadikan sebagai gudang atau tempat penyimpanan hasil ladang dan pengolahan biji-bijian.
Nama Blackhouses muncul karena rumah tersebut dipenuhi dengan asap dan atap yang berwarna hitam, namun pada masa itu pemberian nama Blackhouses karena ada rumah-rumah yang terbuat dari kapur dan disebut sebagai white house pada 1800-an.
Istilah Blackhouses kemudian disebut sebagai rumah tua, karena alasan kesehatan, rumah tersebut berubah menjadi white house, rumah yang lebih baik, dimana ternak dan manusia dipisahkan.
Namun, hingga pertengahan 1970-an, rumah tersebut masih banyak dihuni, meskipun dengan konstruksi yang lebih baik, yakni memiliki cerobong asap serta jendela. Jika ingin melihat Blackhouse, Isle of Lewis di Hebrides adalah tempatnya. Di desa Gearrannan ada beberapa Blackhouses yang masih berdiri, bahkan dijadikan sebagi museum.