Wall Street Anjlok Dihantui Kekhawatiran BoJ

NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat ditutup turun pada Kamis sebagai dampak kejutan dari Bank of Japan (BoJ) mengenai stimulusnya. Sementara itu, terjadinya penurunan saham Apple setelah kata sambutan Miliarder Carl Icahn membuat tekanan aksi jual.

Mengutip laman Reuters, New York (29/4/2016), S&P 500 memiliki hari terburuk dalam tiga minggu, kehilangan 19,26 poin atau 0,92 persen ke 2.075,89, Dow Jones Industrial Average turun 208,81 poin atau 1,16 persen ke 17.832,74 dan Nasdaq Composite turun 57,85 poin atau 1,19 persen untuk 4.805,29.

Sembilan dari 10 sektor utama S&P 500 lebih rendah, dengan sektor teknologi jatuh hingga 1,4 persen. Namun, sektor konsumen berhasil naik 0,03 persen.

"Ini benar-benar melambangkan betapa pentingnya kebijakan bank sentral di pasar," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank.

Saham jatuh di awal hari pada keputusan BOJ untuk terus siaga dalam menghadapi permintaan global dan kenaikan yen, gemuruh pasar terutama setelah laporan media bahwa bank sentral kemungkinan akan masuk lebih dalam ke suku bunga negatif.

Wall Street merosot lebih lanjut di akhir perdagangan, dipimpin oleh penurunan saham Apple.

Saham Apple, yang labanya mengecewakan, terpukul setelah investor miliarder Carl Icahn mengatakan ia tidak lagi memiliki posisi. Apel terakhir turun 3 persen pada USD94,87.

Icahn, dalam sebuah wawancara, juga mengatakan dia "masih sangat berhati-hati" di pasar saham AS dan akan ada "hari perhitungan" kecuali ada semacam stimulus fiskal.

St Jude Medical melonjak 25,5 persen menjadi USD77,79 setelah Abbott Laboratories mengatakan setuju untuk membeli pembuat perangkat medis untuk USD25 miliar. Abbott jatuh 7,7 persen pada USD40,42.

DreamWorks Animation naik 24 persen di USD39,95, setelah Comcast mengatakan akan membeli perusahaan tersebut sebesar US USD3,8 miliar. Comcast ditutup turun 0,2 persen pada USD61,86.

Sekitar 8,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 6,9 miliar selama 20 sesi terakhir.

(Fakhri Rezy)