MUARAENIM - Pemkab Muaraenim melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) mendata jumlah rumah yang masuk kategori tidak layak huni yang mencapai ribuan. Bahkan, dari data yang ada saat ini jumlah rumah tidak layak huni mencapai 6.723 unit yang tersebar di 20 kecamatan yang ada di Muaraenim.
Kepala Dinas PUCK Muaraenim, Ramlan Suryani mengatakan, jumlah tersebut sudah ber kurang jauh dibanding 2012 silam. Di mana pada tahun 2012 jumlah rumah tidak layak huni di Muaraenim mencapai 10.433 unit. (Baca juga: Pembangunan Rumah Deret di Solo Dimulai Setelah Lebaran)
Pemerintah, menurut Ramlah, telah melakukan upaya melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya (PBSPS). Di mana bantuan tersebut berupa fasilitas berupa bantuan sosial kepada masyarakat prasejahtera.
“Tujuan bantuan stimulan adalah terbangunnya rumah yang layak huni dan lingkungan yang sehat serta aman bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya dalam Sosialiasasi PSBPS tingkat Kabupaten Muaraenim yang dilaksanakan di Kecamatan Ujan Mas.
Ramlan menambahkan, program tersebut tahun ini tetap berjalan. Untuk Kecamatan Ujan Mas mendapatkan 257 unit. Di mana jumlah tersebut tersebar di enam desa antara lain, Desa Tanjung Raman, Desa Ujanmaslama, Desa Ujanmas Baru, Desa Pinang Belarik, Desa Muara Gula Baru, dan Desa Muara Gula Lama.
“Kecamatan lain yang mendapatkan program tersebut antara lain Rambang Dangku sebanyak 107 unit dan Belimbing sebanyak 152 unit,” jelasnya.
Di mana, menurut Ramlan, bentuk bantuan BSPS berupa peningkatan kualitas dengan nilai bantuan Rp10 juta, sesuai jenis kerusakan, penerima bantuan menerima berbentuk material sesuai dengan rencana penggunaan dana (RPD). (Baca juga: Menko Darmin Panggil PUPR Bahas Perizinan Perumahan MBR)
Sementara Wakil Bupati Muaraenim Nurul Aman yang membuka langsung acara sosialisasi PBSPS di Ujan Mas kemarin mengatakan, setiap warga negara berhak memiliki tempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain merupakan kebutuhan dasar manusia, rumah juga berfungsi meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan.
“Harapan kami dengan adanya program BSPS ini dapat meringankan beban masyarakat dalam meningkatkan kualitas rumah, sehingga jumlah tidak layak huni dapat berkurang secara bertahap,” jelasnya
(Rizkie Fauzian)