BALIKPAPAN - Pemerintah Jepang akan segera melakukan studi kelayakan Pelabuhan Patimban sebelum menandatangani persetujuan pinjaman. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono membenarkan rencana Jepang tersebut.
"Memang kebiasaan Pemerintah Jepang kalau dia memberikan dana, dia akan feasibility study (fs) sendiri," katanya di sela-sela inspeksi lapangan terkait kesiapan angkutan Lebaran 2016 di Balikpapan, Senin (27/6/2016).
Tonny menjelaskan, tujuan studi kelayakan sendiri oleh Jepang untuk meyakinkan bahwa proyek tersebut prospektif mengingat dana yang dibutuhkan tidak sedikit, yaitu hingga Rp43,22 triliun, meskipun sudah dilakukan studi kelaikan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.
"Dia ingin lebih secure (terjamin), tapi mungkin dia akan ambil sampel studi kelaikan dari kita," katanya.
Dia menambahkan studi kelayakan oleh Jepang akan dilakukan sebelum penandatanganan persetujuan pinjaman.