Jadi Mitra Investasi, Singapura-Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi Global

JAKARTA - Indonesia adalah mitra investasi terbesar bagi Singapura. Indonesia dinilai memiliki potensi untuk meningkatkan nilai investasi dari Singapura.

"Singapura menjadi investor keempat terbesar bagi Indonesia. Tahun 2015, USD9,5 miliar dan tahun ini USD7,1 miliar tahun ini saja," ujar Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi untuk berkembang. Untuk itu, Singapura pun ingin bekerja sama dengan Indonesia untuk menghadapi ketidakpastian global.

"Banyak yang bilang kalau Singapura ingin Indonesia terpuruk. Dalam pengalaman 20 tahun saya bekerja, saya tegaskan pandangan itu tak benar. Singapura justru khawatir, kami ingin pastikan Indonesia bertahan, karena jika Indonesia bertahan maka seluruh kawasan juga akan bertahan juga. Kami lebih memilih menghadapi tantangan bersama dalam hal persaingan," tuturnya.

Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi ke depannya adalah kebijakan Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Untuk itu, negara di Asia Tenggara perlu bersatu agar tidak terpengaruh dengan kebijakan Trump.

"Singapura, sebagai negara kecil kami sadari bahwa kami bukan penentu harga. Namun kita penerima harga, artinya kami tetap relevan dan berdaya saing. Kami yakin bahwa semua negara baik besar dan kecil harus tetap maju dalam keadaan yang tidak pasti ini," jelasnya.

"Kita tidak bisa mengadopsi kebijakan proteksionisme namun kita harus bisa lebih banyak kerja sama dan terpenting gimana kita bisa yakinkan masyarakat bahwa ini memang yang harus dilakukan. Jadi kalau kita lihat hubungan ekonomi Indonesia Singapura kita merupakan mitra investasi terbesar dan mitra dagang ketiga bagi Indonesia dan keempat bagi Singapura," imbuhnya.

Seperti diketahui, saat ini banyak kerja sama yang telah dilakukan antara Indonesia dan Singapura. Singapura pun berharap agar Indonesia dapat melanjutkan kerja sama ini dalam jangka panjang.

"Misalnya dengan mendirikan industri di Jateng, kami melihat pemain kredibel dari Singapura menjadi mitra ekonomi yang kuat dari Jababeka grup untuk memacu usulan 700 industrial park fase pertama 600 ha. Saat ini Singapura dan Indonesia mencari cara baru untuk mewujudkan ekonomi di tengah kondisi global," tutupnya.

(Raisa Adila)