Siap-Siap! Menhub Mulai Bangun Pelabuhan Patimban

Antara, Jurnalis
Kamis 27 Juli 2017 20:15 WIB
Ilustrasi: Okezone
Share :

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, menyatakan siap memulai pembangunan pelabuhan Patimban.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono dalam diskusi dengan tema ‘Persiapan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Patimban yang Berwawasan Lingkungan’ di Jakarta, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya tengah menyusun studi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan konsep pengembangan Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan yang berwawasan lingkungan.

Baca juga: Lelang Konstruksi Pelabuhan Patimban Dimulai Agustus, Siapa yang Berminat?

Pemerintah telah menetapkan Pelabuhan Patimban sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, yang telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Untuk itu, pembangunan Pelabuhan Patimban akan mengadopsi nilai-nilai pelabuhan berwawasan lingkungan, sehingga tidak hanya bermanfaat meningkatkan perekonomian, namun juga tetap menjamin kelestarian lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Jokowi ke Presiden JICA: Tolong Pelabuhan Patimban Cepat Dibangun

Tonny menjelaskan penyelenggaraan Pelabuhan Patimban dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan, namun pelaksanaannya akan dilakukan secara sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha.

“Pembangunan, pengoperasian, dan pengusahaan, nantinya Kementerian Perhubungan dimungkinkan bekerja sama dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa terkait percepatan operasional Pelabuhan Patimban, proses pemilihan operator untuk Pelabuhan Patimban juga perlu diperhatikan sejak dini mengenai kualifikasi serta regulasi yang perlu dipenuhi.

“Pembangunan pelabuhan ini tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan dan sinergi dari berbagai pihak baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta, dan juga dukungan masyarakat sekitar agar proyek nasional ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai target yang telah ditetapkan sehingga pada akhirnya dapat menekan biaya logistik nasional,” ujar Tonny.

Baca juga: Butuh Rp43 Triliun, Proyek Pelabuhan Patimban Ditargetkan Beroperasi 2019

Di tempat yang sama, Direktur Kepelabuhanan, Mauritz Sibarani mengatakan Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dengan kapasitas mampu menampung kontainer sebanyak 7,5 juta TEUS dan kendaraan sebanyak 600.000 CBU. "Pemilihan lokasi Pelabuhan Patimban telah didasarkan pada hasil Studi Pra-Feasibility Study (FS) dan FS tahun 2015, dan lokasi ini dinilai paling layak ditinjau dari aspek transportasi, hukum dan kelembagaan, teknis, lingkungan, keselamatan pelayaran dan migas," ujar Mauritz.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa pembangunan Pelabuhan Patimban bertujuan untuk menekan biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi ke outlet pelabuhan, menekan penggunaan BBM dan meningkatkan utilisasi truk, memperkuat ketahanan ekonomi dan menyediakan backup (alternatif) outlet pelabuhan, menurunkan tingkat kemacetan di ibu kota dengan memindahkan sebagian trafik angkutan berat ke luar wilayah dan menjamin keselamatan pelayaran dan area eksplorasi migas.

"Pembangunan Pelabuhan Patimban ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap dengan dana sekira Rp43,22 triliun, tahapan konstruksi tahap I akan dimulai pada bulan Januari 2018, 'soft opening' pada awal tahun 2019 dan ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2027," ujarnya.

Adapun proporsi pembiayaan berasal dari berbagai sumber yaitu dari loan 71% (untuk breakwater, pengerukan, reklamasi, dermaga dan seawall, trestle, dan jalan akses), APBN 19% (untuk lahan sekira 372 ha dan pajak 10%), dan KPS 10% (untuk peralatan dan pengoperasian).

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya