Sekuritisasi Aset, Anak Usaha PLN Kelebihan Permintaan 2,7 Kali

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 20 September 2017 09:58 WIB
Foto: Feby/Okezone
Share :

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui PT Indonesia Power melakukan sekuritisasi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLN1-Piutang Usaha (EBA DIPP1). Pada tahap pertama ini, KIK EBA yang ditawarkan sebesar Rp 4 triliun dengan aset dasar yang disekuritisasikan adalah aset keuangan berupa piutang penjualan ketenagalistikan dari PLTU Suralaya 1-4.

"Alhamdulillah kami Indonesia Power bisa mencatatkan sekurititsasi pertama di bursa. Sebagai anak perusahaan kami ucapkan terima kasih atas amanat menjalankan tugas pemerintah," ujar Direktur Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani, di Mainhall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Baca Juga: Menko Darmin hingga Rini Soemarno Jadi Saksi Peluncuran KIK EBA PLN

Sripeni mengatakan, penerbitan EBA DIPP1 ini seiring dengan rencana strategis Indonesia Power melakukan sekuritisasi sebanyak-banyaknya Rp10 triliun dan akan dilakukan bertahap hingga akhir 2018.

"Melalui pendanaan ini yang awalnya Rp4 triliun, kami berharap sekuritisasi EBA sebanyak-banyaknya mencapai Rp10 triliun. Ini sebagai salah satu sumber pendapatan mendukung program 35.000 mw," ujarnya.

Baca juga: Catat! PLN Bakal Terangi 2.315 Desa di 2017

Dalam penawaran EBA DIPP1 yang telah berlangsung mulai 4-11 September 2017,  Sripeni mengaku bersyukur bahwa sekuritisasi ini mendapat respons luar biasa dari investor. Di mana hasil book building EBA DIPP1  mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 2,7 kali yaitu mencapai Rp10,5 triliun dari target Rp4 triliun yang terdiri dari penawaran umum EBA kelas A Rp3,688 triliun dan penawaran terbatas EBA kelas B Rp312 miliar.

"Atas keberhasilan ini kami mengucapkan terima kasih kepada PLN selaku pemegang saham IP dan sinergi IP dengan berbagai pihak yaitu Danareksa Invesment Management, BRI, BNI, Mandiri Sekuritas dan lainnya. Tak lupa juga terima kasih atas dukungan Kementerian BUMN, ESDM, Keuangan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian," tuturnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Finance lainnya