JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan hingga saat ini proses kerjasama dengan negara China dan Meksiko untuk mengatasi pengangguran pilot di Indonesia masih dalam pembahasan. Pasalnya, Kemenhub mencatat hingga saat ini, ada sekira 1.200 pilot yang menganggur.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemehub, Agus Santoso mengatakan rencana kerjasama dengan kedua negara tersebut masih terus berlangsung dan diharapkan segera menamukan kesepakatan.
"Tadi tentunya kita akan mengadakan kerjasama dengan dua negara tersebut. Karena dua negara tersebut mempunyai hubungan yang baik, ada kerjasama dengan Indonesia sehingga lebih employed pilot kita diluar negeri. Kita juga menawarkan dan membuat jalan agar pilot yang numpuk, yang jumlahnya seribuan bisa dikerjakan di luar Indonesia ataupun profesi lain di peroleh menangani pilot," ungkap Agus di Kemenhub, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Baca Juga: Terlalu Banyak Sekolah Penerbangan, Menhub: 1.200 Pilot Menganggur
Sementara itu, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Muzaffar Ismail mengatakan, pembahasan saat ini terus dilakukan dengan kedua negara tersebut. China sendiri dipilih karena memiliki regulasi yang sama dengan Indonesia sehingga diharapkan bisa menampung pilot yang ada di dalam negeri.
"Terkait dengan China dari otoritas China ada kerjasama dibentuk. Kita ikuti ketentuan regulasinya. Kebetulan regulasi mereka hampir sama dengan kita. Jadi tidak menutup kemungkinan pilot Indonesia terbang disana," jelasnya.
Sementara itu, Muzaffar mengatakan pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan pilot dan seluruh maskapai penerbangan untuk mendiskusikan apa yang kurang dan apa yang dibutuhkan dari pilot mapun maskapai.
"Ini rencana kami, Senin nanti ada pertemuan dengan pilot yang belum dapat penerbangan. Kita kumpul di Tangerang dengan seluruh maskapai di Indonesia. Kita berdialog apa yang dibutuhkan maskapai yang mudah-mudahan hasilnya positif. Jadi kami tahu persis misalnya salah satu penerbangan berapa jumlah pilot yang dibutuhkan sehinga para lulusan bisa terserap," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)