JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendapatkan tugas khusus dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk mengamankan pasokan BBM, Gas LPG, dan listrik selama Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Penugasan untuk mengamankan pasokan BBM, Gas LPG, dan listrik kepada BPH Migas ini merupakan kali kedua setelah Hari Raya Idul Fitri lalu. Sebagaimana diketahui bersama, BPH Migas sebelumnya hanya berwenang pada sektor Minyak dan Gas Bumi maka sekarang memiliki cangkupan sektor lebih luas.
Menanggapi tugas tersebut, maka Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa langsung menginstruksikan kepada seluruh karyawan BPH Migas agar melakukan pantauan dan kontrol langsung dilapangan selama 22 hari masa penugasan pada setiap titik wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Puring Kencana adalah salah satu fokus program 3T pemerintah agar terjadi BBM satu harga di daerah tersebut. Tim Monitoring terdiri dari perwakilan BPH Migas, Kementerian Dalam negeri dan perwakilan dari DPR RI.
Perjalanan yang menguras keringat para sopir dengan medan jalan yang susah dilalui kendaraan biasa, untuk mengantarkan rombongan Tim Monitoring untuk sampai ke Puring Kencana dari Putussibau.
Selama perjalanan, rombongan merasakan kesulitan yang dialami masyarakat perbatasan selama ini, meskipun hanya dalam waktu yang singkat di Puring Kencana. Program BBM satu harga untuk SPBU 3T itu disambut baik oleh masyarakat setempat.
“Terima kasih Pak Jokowi atas program 3T yang di kawal oleh BPH Migas, dengan adanya SPBU itu kami masyarakat perbatasan merasa terbantu, karena selama ini kami membeli minyak dari Malaysia,” kata Sekretaris Camat Bojang Syafaruddin.