Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejarah Baru, Ini Perempuan Pertama Jadi Kepala BPH Migas

Oktiani Endarwati , Jurnalis-Kamis, 01 Juli 2021 |16:43 WIB
Sejarah Baru, Ini Perempuan Pertama Jadi Kepala BPH Migas
Erika Retnowati Ditetapkan sebagai Kepala BPH Migas. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Komisi VII DPR mengangkat Erika Retnowati sebagai Kepala BPH Migas periode 2021-2025. Erika terpilih dari total 18 calon Komite BPH Migas yang diajukan Presiden.

Selain itu, Komisi VII secara resmi menetapkan sembilan nama yang terpilih untuk mengisi posisi sebagai Kepala dan Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Uji Kepatutan dan Kelayakan atau Fit and Proper Test untuk Calon Kepala dan Anggota Komite BPH Migas telah rampung dan sudah ada nama-nama komite BPH Migas yang baru dengan Kepala BPH Migas terpilih yakni Ibu Erika Retnowati. Sekaligus, sebagai sejarah baru karena untuk pertama kalinya BPH Migas dipimpin oleh sosok perempuan. Kita membuat sejarah dengan memilih Kepala BPH Migas perempuan pertama," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, usai menghadiri penyelenggaraan Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) terhadap calon Ketua dan Anggota Komite BPH Migas periode 2021-2025, di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: BPH Migas Lakukan Digitalisasi, Cegah Kebocoran BBM Subsidi

Dia menuturkan, selain menunjuk Erika Retnowati sebagai Kepala BPH Migas, Komisi VII DPR RI juga telah menunjuk delapan anggota BPH Migas baru.

Secara rinci, delapan Anggota Komite BPH Migas terpilih, antara lain Abdul Halim, Basuki Trikora Putra, Eman Salman Arief, Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman, Wahyudi Anas dan Yapit Sapta Putra.

Baca Juga: BPH Migas Pastikan Bakrie & Brothers lanjutkan Proyek Pipa Gas Bumi Transmisi Cirebon-Semarang

Eddy berharap Ketua dan Anggota BPH Migas terpilih dapat menyelesaikan berbagai macam persoalan dan tantangan di sektor hilir migas. Di antaranya dengan mempercepat progres pembangunan infrastruktur gas bumi dan mengimplementasikan kebijakan BBM satu harga di wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).

"Lalu, dapat mereduksi penggunaan bahan bakar seperti premium dan pertalite dengan penggunaan BBM berkualitas. Kemudian dapat menjawab tantangan zaman dimana dunia saat ini dalam proses transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan. Harapan kami dari Komisi VII DPR RI terhadap BPH Migas kedepannya dapat semakin maksimal dalam bekerja dan menjawab isu-isu tersebut," tegas Eddy.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement