Daya Beli Pengaruhi Penjualan Mobil di Indonesia Selama 2017, Ini Faktanya

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Selasa 16 Januari 2018 19:12 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan realisasi penjualan mobil di Indonesia tahun 2017 mencapai 1.079.000 unit. Angka ini naik tipis dari penjualan di tahun 2016 yang mencapai 1.062.716 unit, naik sekira 1,6%.

Pertumbuhan ini terbilang kecil dibandingkan penjualan yang ditorehkan pada 2016 tumbuh 4,6% dibandingkan 2015.

Direktur Utama Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, penurunan pertumbuhan secara year on year (yoy) ini disebabkan adanya penurunan penjualan di beberapa jenis mobil.

 Baca juga: Penjualan Mobil Hampir 1 Juta Unit

Ini terlihat dari penjualan mobil jenis sedan yang turun 34% dari sekitar 13.000 unit menjadi sekitar 9.000 unit. Hal ini dikatakan karena Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) masih tinggi diangka 30%.

"Ini karena belum adanya harmonisasi tarif, sedan itu 30%, jadi harganya mahal, jadi enggak dibeli orang, ya enggak diproduksi. Kalau itu diturunkan orang akan sanggup beli," jelas Jongki di Media Briefeng Outlook Automotive 2018 di UOB Plaza, Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Baca juga: China Hentikan Produksi 553 Mobil Boros BBM

Selain sedan, penurunan penjualan juga terjadi pada mobil jenis 4x4 yakni turun 26%. Kemudian penurunan juga terjadi pada bus sebesar 3%.

Adapun mobil jenis 4x2 atau MPV yang menjadi primadona bagi di Indonesia bergerak stagnan di angka 600.000 unit seperti tahun sebelumnya.

Kendati demikian beberapa mobil mengalami peningkatan penjualan jenis Low Cost Green Car (LCGC) sebanyak 230.000, naik tipis 600 unit dibanding 2016. Kenaikan juga terjadi pada mobil double cabin meningkat menjadi sekitar 13.000 unit dari 9.000 unit di 2016.

Baca juga: Menhub: Masyarakat Masih Anggap Remeh Kesehatan Kendaraan

Kenaikan juga terjadi pada mobil jenis truk yang meningkat tinggi yakni 45% sebesar 80.266 unit dari tahun 2016 sebesar 66.774 unit.

"Ini terjadi pergeseran pembelian mobil. Seperti kita tahu, truk itu selain untuk pertambangan, juga terpakai dalam pembangunan infrastruktur kita yang luar bisa saat ini, semua butuh truk untuk bawa bahan baku material. Kami cukup terbantu dengan program pemerintah untuk percepatan infrastruktur ini," jelas dia.

Jongki menyebutkan, untuk tahun 2018 penjualan ditargetkan mencapai angka 1,1 juta unit mobil. Meski dia bilang, kenaikan penjulan secara yoy meningkat tipis namun tetap diranah angka 1 juta unit.

“Naiknya dikit, tapi kita mesti senang, setidaknya bila diangka 1 juta, kita tetap masuk dalam jajaran one-milion club di dunia untuk penjualan mobil," ujar dia.

Sementara itu, dia menyebutkan produksi mobil dalam negeri per November 2017 mencapai 1.129.850 unit. Hingga Desember 2017 diperkirakan angka ini akan melebihi angka 1,3 juta unit mobil.

Adapun angka produksi ini lebih tinggi dari capaian tahun 2016 sebesar 1.177.797 unit mobil.

"Kita perkirakan sampai Desember akan melewati angka 1,3 juta, karena angka produksi Desember belum masuk ke kita hari ini," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya