"Contoh di perbankan, jangan asik kumpulkan DPK tapi pemberian kredit susah," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menyentil industri perbankan karena banyak tebang pilih dalam menyalurkan kredit. Para masyarakat bawah atau pelaku UMKM, jarang terakses kredit perbankan, sedangkan perusahaan besar justru dengan mudahnya bisa diakses perbankan.
Sekali lagi jangan sampai indutri perbanka asik berikan DPK tapi kredit susah. Atau kredit bagus angka laporan tapi hanya ke debitur itu saja, orangnnya bisa dihitung. Tidak menyebar, tidak merat,ini harus mulai dilakukan menyebar dan merata," jelasnya.
(Fakhri Rezy)