JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono meninjau Program Padat Karya Tunai (PKT) di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat. Salah satu lokasi yang ditinjau Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah PKT jalan lingkungan yang merupakan bagian dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kampung Kokoda, Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.
Dalam tinjauan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pesannya kepada Gubernur Provinsi Papua Barat untuk ikut serta melakukan program padat karya tunai yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga diharapaknya, bisa menambah penghasilan masyarakat dan meningkatkan perputaran uang di daerah.
"Saya bersama Bapak Menteri PUPR baru melihat padat karya tunai yang dilakukan di Provinsi Papua Barat. Kemudian saya juga pesan ke Bapak Gubernur kalau bisa yang dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota itu juga bisa dilakukan untuk program padat karya untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/4/2018)
Sementera itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengatakan, PKT Kotaku yang ditinjau berupa pembangunan jalan akses sepanjang 75 meter dan pembangunan saluran drainase sepanjang 150 meter yang dilakukan sendiri oleh warga Kampung Kokoda sebagai Suku asli di Kota Sorong.
“Jumlah masyarakat setempat yang menjadi pekerja 28 - 30 orang. Upah tukang sebesar Rp150 ribu hari dan pembantu tukang sebesar Rp100 ribu per hari selama 50 hari dengan anggaran Rp133 juta,” ucapnya
Untuk PKT Kotaku di Papua Barat dilaksanakan di Kabupaten Sorong sebanyak 7 lokasi dan Manokwari dengan 3 titik lokasi dengan anggaran Rp5 miliar. Masing-masing lokasi dikerjakan selama 90 hari. Selain itu juga terdapat PKT irigasi kecil di 3 Kabupaten yakni Manokwari, Manokwari Selatan dan Sorong yang berada di 50 lokasi dengan anggaran Rp. 25 Milyar dikerjakan selama 50 hari.
Kemudian PKT rumah khusus yang dikerjakan di Kabupaten Sorong, Teluk Bintuni, Manokwari, Fak-fak dan Kaimana dengan total 250 rumah. Biaya pembangunan sebesar Rp56,9 miliar dimana dana padat karya didalamnya sebesar Rp5,2 miliar. Jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 750 orang.
Pemeliharaan jalan nasional berupa pembersihan drainase dan pembersihan bahu jalan juga dilakukan secara padat karya. PKT pemeliharaan jalan dilakukan di ruas jalan Kabupaten Monokwari, Sorong, Maybrat, Bintuni, Fakfak yang memiliki panjang 575 km. (gir)
(Rani Hardjanti)