Bila pendapatan tidak mencukupi….
Nah, bagaimana ternyata dana darurat yang kamu miliki pun tidak bersisa? Sedangkan daftar pengeluaran rutin yang harus dibayar tidak mampu ditutupi oleh sisa pendapatan pasca Lebaran? Apakah boleh berutang untuk menutupnya?
Jangan terburu-buru. Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah melihat lagi daftar pengeluaran yang harus kamu bayarkan, mulai dari pos cicilan utang rutin, pos pengeluaran rutin seperti biaya makan, transportasi, sampai pos pengeluaran untuk kebutuhan seperti air, listrik, dan lain-lain.
Nah, dari daftar itu, cobalah melihat apakah ada pos yang masih memungkinkan untuk ditekan atau dihemat lebih banyak? Pos cicilan utang rutin lebih baik tidak perlu diusik, karena memangkas jatah pembayaran tagihan hanya akan membuat biaya utang kamu jadi lebih mahal.
Jadi, yang paling memungkinkan adalah penghematan dari pos rutin seperti biaya makan dan transportasi. Bila kamu selama ini sering jajan di luar rumah atau makan siang dan malam di restoran, cobalah untuk menurunkan pilihan makanan sesuai budget. Akan lebih hemat lagi bila kamu beralih membawa bekal makan dari rumah, paling tidak untuk makan siang.
Sudah berhemat, tapi tetap tidak cukup?
Kamu sudah mengkaji ulang rencana pengeluaran dan melakukan berbagai aksi penghematan, namun ternyata uang yang kamu miliki tidak akan cukup menutup kebutuhan sampai akhir bulan ini. Apa yang harus dilakukan? Daftarlah aset yang bisa kamu kapitalisasi. Misalnya, gadget mahal atau simpanan emas kamu.
Opsi yang memungkinkan adalah menggadaikan barang tersebut untuk mendapatkan likuiditas atau dana segar untuk menutup sisa kebutuhan. Dengan catatan, kamu akan menebus barang gadai tersebut begitu kelak mendapatkan pendapatan lagi.
Namun, bila barang berharga yang kamu miliki masih belum cukup menutup kebutuhan, maka apa boleh buat. Mungkin berutang bisa menjadi jalan keluar yang baik.
Baca juga: Pinjaman KTA Tanpa Syarat Kartu Kredit