JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan akuisisi tambang emas Martabe di Sumatera Utara selesai paling cepat pada Desember tahun ini. Nilai akuisisi tambang emas itu senilai USD917,9 juta atau sekitar Rp13,22 triliun.
Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan mengatakan, perseroan menargetkan akusisi paling lambat selesai pada Januari 2019.
"Untuk pendanaan saat ini kita berharap closing transaksi sekitar 4-5 bulan dari sekarang, jadi kita perkirakan paling cepat di Desember, atau kalau molor sedikit di Januari, kita harus menyelesaikan dan mendapatkan approve dari regulator," kata Gideon dalam acara Investor Summit di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (27/8/2018).
Sementara untuk pendanaan akuisisi, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu akan mengandalkan kas internal. Sebab, kas internal United Tractors masih surplus.
"United Tractors itu, balance shettnya cukup kuat, saat ini kita punya cash di konsolidasi saja mencapai Rp25 triliun, jadi rasanya sih kita cukup untuk membiayai akuisisi," tegas Gideon.
Sebagai informasi, perseroan berencana mengakuisisi tambang emas Martabe dari Agincourt Resources Pte. Ltd. melalui PT Danusa Tambang. Sejumlah 60% saham Danusa dimiliki oleh UNTR, sedangkan 40% sisanya dipegang oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Perjanjian pengambilalihan yang ditandatangani pada Rabu 8 Agustus 2018 ini mencakup dua transaksi.
Pertama, pengambilan 95% saham Agincourt Resources Pte. Ltd milik PT Agincourt Resources senilai USD917,9 juta. Kedua, pemberian pinjaman dari UNTR dan PAMA kepada Agincourt sebesar USD325 juta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)