Rupiah Rp15.200/USD, HK Metals: Tidak Banyak Efeknya

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 09 Oktober 2018 13:03 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Nilai tukar terhadap Dolar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan. Saat ini nilai tukar Rupiah berada di level Rp15.200 per USD sekaligus sebagai titik terendah sejak krisis moneter tahun 1998.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Hutama Karya Metals Utama (Tbk) Ngasidjo Achmad mengatakan, memang nilai tukar Rupiah yang melemah banyak mengganggu kinerja perusahaan. Akan tetapi, bagi dirinya pelemahan rupiah sama sekali tidak mengganggu terhadap keuangan maupun kinerja perusahaan.

Baca Juga: HK Metals Utama Listing Perdana, Incar Dana Rp235 Miliar

"Kalau Rupiah di kami tidak akan terlalu banyak efeknya," ujarnya saat ditemui di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Menurutnya Ngasidjo, pelemahan rupiah tidak berdampak kepada kinerja perusahaan karena material impor yang pembeliannya menggunakan mata uang Dolar sangat kecil sekali. Dengan begitu kuatnya dolar tidak begitu membebani biaya operasional perseroan.

 

"Karena memang role material yang pembeliannya dalam mata uang dolar itu tidak terlalu besar jumlahnya. Jadi efeknya itu tidak akan terlalu besar terhadap proyeksi kami," ucapnya.

Ngasidjo menyebut komponen terbesar impor ada pada produksi alumunium. Dirinya menyebut produk alumunium memang membutuhkan komponen impor yang pembeliannya menggunakan mata uang dolar, meskipun jika secara jumlahnya tidak terlalu signifikan.

Baca Juga: HK Metals Patok Harga IPO Rp230/Saham

"Kalau tadi kenapa dolar kenapa saya enggak jawab enggak signifikan itu ada berimpact pada pabrik kita handal alumunium. Alumunium kan pembeliannya memang base in dolar , tapi komponen yang base in dolar itu tidak terlalu banyak. Jadi kurang lebih kita bisa absord hal tersebut," jelasnya.

 

Lagi pula, lanjut Ngasidjo, impor yang dilakukan oleh perusahaan tidak langsung datang dari luar negeri. Sebab, perusahaan mengambil barang dari perusahaan dalam negeri yang pembeliannya menggunakan Rupiah.

"Komponen impor itu pasti ada yang stand loan oleh HK Metals utama karena kita kan beli barang dari luar kita trading di dalam. Tapi untuk yang stand loan di HK Metals itu kita pasok ke costumer. Jadi kita dealing itu pas barang ada di costumer," jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya