Ekspor Iran Turun, Harga Minyak Kian Berlari Kencang

Feby Novalius, Jurnalis
Selasa 09 Oktober 2018 07:38 WIB
Ilustrasi: Produksi Minyak (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Harga minyak mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut dengan laporan penurunan ekspor minyak mentah Iran menjelang sanksi oleh Amerika Serikat awal bulan depan.

Melansir Xinhua, Selasa (9/10/2018), harga West Texas Intermediate (WTI) untuk November dan Brent untuk pengiriman Desember meningkat 1,5 dan 1,7%, masing-masing dalam pekan yang berakhir 5 Oktober.

WTI dan Brent menetap di USD74,34 dan USD84,16 per barel. Pada hari Senin, harga WTI dan Brent naik dan menetap di harga tertinggi hampir empat tahun.

Baca Juga: Pangeran Arab Jajaki Kerjasama dengan Kuwait Dorong Produksi Minyak Dunia

 Kesepakatan perdagangan awal yang ditandatangani antara Amerika Serikat dan Kanada merupakan dorongan besar bagi harga minyak.

Selain itu, laporan tentang penurunan ekspor minyak mentah Iran dan berita tentang kemungkinan minyak USD100 dalam waktu dekat adalah faktor-faktor yang memperkuat sentimen bullish di pasar minyak.

Pada hari Senin, WTI dan Brent meningkat 2,74 dan 2,48% menjadi menetap di USD75,30 dan USD85,98 per barel. Terakhir kali ketika harga minyak mencapai level tersebut adalah pada bulan November 2014.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Dipicu Penurunan Produksi AS

Harga minyak terus tren naik meskipun fakta bahwa Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan membangun mingguan terbesar dalam persediaan komersial AS untuk pekan yang berakhir 28 September. Pasar masih sangat prihatin dengan potensi pasokan defisit karena ekspor minyak mentah Iran yang lebih rendah.

EIA melaporkan membangun 7,98 juta barel dalam persediaan minyak mentah komersial yang jauh lebih besar dari ekspektasi pasar untuk membangun 1,1 juta barel.

Sementara itu, impor minyak mentah AS meningkat 163.000 barel per hari dari tingkat minggu sebelumnya menjadi 7,97 juta barel per hari. Ekspor minyak mentah turun 917.000 barel per hari dari tingkat minggu sebelumnya menjadi 1,72 juta barel per hari.

 (Feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya