JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan menyambut akhir pekan. Sore ini, Rupiah menguat meskipun masih berada di level Rp15.000-an per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (12/10/2018) pukul 17.40 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 38 poin atau 0,25% ke level Rp15.197 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp15.187 per USD-Rp15.218 per USD.
Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp15.175/USD, Menko Darmin: Penyebabnya Kenaikan Pertamax
Sementara itu, Yahoofinance juga mencatat Rupiah menguat 30 poin atau 0,20% menjadi Rp15.200 per USD. Dalam pantauan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp15.175 per USD hingga Rp15.200 per USD.
Menanggapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, salah satu pengaruhnya yakni kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax sejak dua hari lalu.
"Ini (penyebabnya) bisa campur macam-macam. Sebenarnya mestinya perbaikan harga BBM (pertamax) itu juga ada pengaruhnya," kata dia di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).
Sebelumnya, pemerintah telah BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO. Penyesuaian harga ini merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik.
Baca Juga: Sudah Tembus Rp15.200/USD, Sri Mulyani Beri Sinyal Rupiah Masih Akan Hadapi Tekanan
Darmin menyatakan, kebijakan tersebut memperkuat ketahanan fiskal Indonesia. "Memang artinya itu ada (memperkuat fiskal). Orang menghitung bagaimanapun itu akan mengurangi beban (fiskal)," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)