4 Tahun Jokowi-JK, Harga BBM di Papua Turun dari Rp100.000 Jadi Rp6.450/Liter

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 24 Oktober 2018 13:21 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

JAKARTA - Pemerintah mendorong penyediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga terjangkau di wilayah terpencil Indonesia. Salah satu program andalannya adalah program BBM satu harga yang dimulai pada 1 Januari 2017 lalu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, dibangunnya stasiun pengisian bahan bakar lewat program BBM satu harga tersebut bertujuan untuk menyediakan keadilan energi. Sebab menurutnya, selama ini Indonesia tepatnya di wilayah terpencil di luar pulau Jawa sering kali menghadapi masalah harga jual BBM.

Baca Juga: Menhub Pamer Pembangunan Bandara hingga Pelabuhan selama 4 Tahun

Harga jual BBM di luar pulau Jawa seringkali berada di atas batas wajar. Jika di pulau Jawa BBM dijual dengan harga Rp5.000 an per liter, namun di pulau luar Jawa justru harga jual BBM-nya bisa di atas harga tersebut.

"Yang pertama tentang BBM satu harga, bahwa kita harus membuat pemanfaatan energi berkeadilan. Salah satu adalah ketersediaan disampingnya keterjangkauan harga," ujarnya dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB), di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Baca Juga: 4 Tahun Jokowi-JK, Ada 98 Titik BBM Satu Harga

Menurut Jonan, setelah hampir dua tahun berjalan, program BBM satu harga pun mulai terlihat hasilnya. Salah satu contohnya adalah harga BBM di Kabupaten Puncak Papua yang mulai turun dari yang sebelumnya memiliki harga Rp100.000 per liter.

Di Papua bagian lainnya yakni Pupua Barat dari harga Rp30.000 per liter kini memiliki harga yang sama dengan Pulau Jawa. Tak hanya Papua, harga BBM di Nunukan, Kalimantan Utara juga mulai sama dengan Pulau Jawa dari yang sebelumnya Rp40.000 per liter.

 Baca Juga: Bintuni Papua Barat Kini Bisa Nikmati Program BBM Satu Harga

Adapun harga BBM di tiga daerah saat ini adalah Rp5.150 per liter untuk solar. Sementara Premium dijual dengan harga Rp6.450 per liter.

"Dikatakan Pak Presiden, harga sebelumnya di Kabupaten Puncak itu Rp100.000, Nunukan Rp40.000, Pegunungan Arfak Papua Barat Rp30.000. Sekarang sudah sama, solar Rp5.150, Premium Rp6.450," jelasnya.

Sebagai informasi, pihaknya telah membangun 98 titik BBM satu harga. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah mengingat program tersebut masih akan dijalankan hingga tahun depan.

 Baca Juga: Cara Pertamina Jaga Pasokan BBM di Wilayah Terpencil

Adapun rinciannya adalah tahun 2017 lalu sudah dibangun sekitar 57 titik. Sedangkan dirinya menargetkan tahun ini 73 titik bisa terbangun hingga akhir tahun nanti.

Pada tahun depan ada sekitar 30 titik BBM satu harga lagu yang akan dibangun. Artinya pada tahun depan, 160 titik BBM satu harga bisa terbangun.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya