Menhub: Pembangunan Infrastruktur di RI Pikat Banyak Investor

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Rabu 24 Oktober 2018 14:34 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai, semakin banyak investor yang masuk di ke Indonesia. Hal ini didorong pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah.

Seperti diketahui, di bawah pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Pembangunan mulai dari jalan tol, bandara, pelabuhan, hingga bendungan.

Baca Juga: 4 Tahun Jokowi-JK, 98% Masyarakat Indonesia Sudah Nikmati Listrik

Budi Karya menjelaskan, perekonomian suatu daerah akan bergerak ketika memiliki infrastruktur yang memadai. Maka, pada saat itu semakin banyak investor yang tertarik menanamkan dananya di daerah tersebut.

Salah satunya, kata dia, proyek pembangunan kereta api logistik di Sulawesi Selatan yang semakin mempermudah akses dan menekan ongkos logistik. Hal ini ternyata membuat banyak investor yang berminat berinvestasi di wilayah tersebut.

 

“Jadi kegiatan Indonesia sentris itu kalau dilengkapi dengan angkutan logistik, membuat daerah lebih ekonomis dan investor mau datang,” kata dia dalam acara Forum Merdeka Barat mengenai 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK di Kementerian Sekertariat Negara, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Tak hanya itu, kata dia, ada juga Labuan Bajo yang tengah digenjot infrastrukturnya sehingga dilirik oleh banyak investor. “Labuan Bajo itu ada lebih dari 20 investor mau datang,” imbuhnya.

Baca Juga: 4 Tahun Jokowi-JK, Harga BBM di Papua Turun dari Rp100.000 Jadi Rp6.450/Liter

Oleh sebab itu, pihaknya juga akan terus mendorong pembangunan infrastruktur di sektor perhubungan. Hal ini untuk semakin meratakan perekonomian di Indonesia.

"Indonesia sentris itu yang menjadi concern (fokus) kita bersama," ucapnya.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya