JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menerbitkan global bond atau surat utang global di pasar modal Singapura. Adapun dana yang diterbitkan mencapai USD750 juta.
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala Nugraha Mansury mengatakan, dana tersebut sudah masuk ke kas pemerintah. Bahkan dana global bond tersebut sudah masuk sejak dua pekan yang lalu.
"Sudah selesai. Kita sudah dapat USD750 juta. Kurang lebih sekitar dua minggu lalu closing-nya," ujarnya dalam acara Pertamina Energy Forum (PEF) 2018, di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Baca Juga: Pertamina Bakal Kantongi USD1,3 Miliar dari Selisih Harga Solar dan Premium
Pahala menambahkan, nantinya uang tersebut akan digunakan untuk membayar bonus signature Blok Rokan kepada Kemeneterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) sendiri ditunjuk sebagai pengelola Blok Rokan dengan syarat harus membayar bonus tanda tangan kepada pemerintah sebesar USD784 juta kepada pemerintah.
Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia itu mengaku belum mau mengeluarkan global Bond lagi untuk kepentingan operasional. Sebab menurutnya, dana yang dimiliki perseroan masih cukup untuk biaya operasional.
"Salah satu kemungkinannya gitu (untuk bayar bonus tanda tangan Blok Rokan), tapi kita kan sebetulnya untuk tujuan terbitkan global bond itu tidak kita tentukan untuk satu tujuan itu saja," jelasnya.
Baca Juga: Pertamina Siapkan Belanja Modal USD5,5 Miliar di 2019
Sebagai informasi, secara keseluruhan Pertamina membutuhkan dana sebesar USD70 miliar atau sekitar Rp 1.000 triliun (mengacu kurs Rp 14.500 per USD) untuk mengoperasikan Blok Rokan. Pertamina sendiri memiliki hak kelola selama 20 tahun dari dimulai dari tahun 2021 hingga 2041 mendatang.
Blok Rokan sendiri memiliki luas wilayah 6.264 km persegi. Blok yang mampu mengabaikan Minya sebesar 210.000 barel per hari itu menjadikan Rokan menempati peringkat dua terbesar setelah Blok Cepu.
(Feby Novalius)