Pemilu 2019, Pertumbuhan Industri Diyakini Moncer

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 27 Desember 2018 10:51 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan sejumlah sektor industri manufaktur akan mengalami pertumbuhan karena dipengaruhi momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai, beberapa investor tetap yakin menanamkan modalnya karena melihat kondisi politik dan ekonomi di Indonesia yang tetap stabil menjelang tahun politik.

“Kita punya pengalaman sebelum dan pasca-reformasi. Khusus dalam 20 tahun ini, kita sudah empat kali pemilu dan kita juga hampir setiap dua tahun ada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang seluruhnya berjalan lancar dan demokratis,” ujarnya dalam rilisnya di Jakarta,

 Baca Juga: Presiden Jokowi Temui Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Bahas Revolusi Industri 4.0

Airlangga meyakini pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) yang digelar serentak pada 17 April 2019, juga akan berjalan aman dan damai sehingga mendukung roda perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi, kita harus lebih optimistis, termasuk kepada para pelaku industri supaya bisa mengambil peluang,” ungkapnya.

Airlangga menyebutkan, salah satu katalis kuat yang mampu mendongkrak pertumbuhan industri tahun depan, terutama melonjaknya kon sumsi makanan dan minuman (mamin) serta tekstil dan produk tekstil (TPT).

“Komoditas itu yang umumnya banyak dibutuhkan saat musim kampanye,” tuturnya. Kemenperin mencatat, pada 2014 dengan adanya momentum pemilu, industri pengolahan naik menjadi 5,61% dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 5,45%.

 Baca Juga: Pembangunan 18 Kawasan Industri Luar Jawa Dikebut, Ini Daftarnya

Adapun sektor yang menopang lonjakan tersebut, antara lain industri mamin, industri TPT, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki.

“Kondisi perekonomian sekarang memang sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2000-an. Artinya, ada realita norma baru. Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini tidak lagi double digit. Rata-rata kontribusi industri manufaktur terhadap perekonomian di seluruh negara berkisar 17%,” ujarnya.

Pada 2019, industri pengolahan nonmigas diproyeksikan akan tumbuh hingga 5,4% atau di atas pertumbuhan ekonomi yang dipatok pada angka 5,3%.

 Baca Juga: Cerita Kepala BPS soal Perkembangan Industri

Sektor industri yang mem beri kontribusi tinggi di an taranya industri mamin bakal tumbuh sebesar 9,86%. Selanjutnya pertumbuhan industri mesin diharapkan akan menembus 7%, industri TPT sebesar 5,61%, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki 5,4%, serta industri barang logam, komputer, dan barang elektronika 3,81%.

“Tahun depan, kami juga akan genjot sektor itu agar mampu meningkatkan nilai ekspor, terutama yang punya ka pasitas lebih. Selain itu, dapat mendorong pengoptimalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya