DEPOK - Geliat politik sudah mulai terasa mengingat Pemilihan Umum (Pemilu) akan dilaksanakan tahun ini. Pesta demokrasi ini memberikan kontribusi kepada perekonomian Indonesia, akibat peningkatan belanja kampanye calon legislatif (caleg), salah satunya pada usaha percetakan.
Hal ini dirasakan oleh beberapa percetakan di kota Depok. Salah satunya, percetakan Stasiun Ngeprint di Margonda, Depok. Percetakan tersebut mulai kebanjiran pesanan untuk membuat atribut caleg.
"Sudah banyak pesanan buat kampanye itu dari tahun lalu, bulan September," ujar Rima, salah satu pegawai percetakan Stasiun Ngeprint, saat ditemui Okezone di tempat percetakannya, Sabtu (5/1/2019).
Partai politik memang sudah gencar melakukan kampanye sehingga memerlukan atribut seperti baliho, kaus, kemeja, spanduk atau accesoris lainnya. Atribut tersebut digunakan untuk mensosialisasikan diri para caleg, hal ini sudah rutin dilakukan di setiap tahun politik.
"Paling banyak itu banner, tapi kalendar dan lain-lain juga udah mulai banyak," katanya.
Rima mengaku sekali pemesanan atribut totalnya bisa mencapai ribuan. Apalagi mengingat pergantian tahun yang mulai banyak pemesanan kalendar 2019.
Adapun untuk masalah pembayaran, Stasiun Ngeprint sangat berhati-hati untuk menghindari konsumen yang tidak membayar lunas atau membatalkan pemesanan.
"Pembayaran sebenarnya harus dp dulu kemudian diakhir pelunasan. Tapi, sekarang biasanya bayar langsung di awal aja. Karena, sebelumnya ada yang bayar dp tapi karena gagal di kampanye akhirnya tidak bayar atau lupa mungkin," jelas Rima.
Menurut Rima, adanya kampanye memang menguntungkan bagi industri percetakan. Namun, ada pula beberapa percetakan kecil yang belum bisa menerima orderan banyak di tahun politik ini. Salah satunya, A3 Printing di Depok.
"Rata rata mereka minta faktur pajak kalau orderan besar. Sedangkan a3 printing belum bisa ngeluarin faktur pajak karena usahanya belum PKP (Penghasilan Kena Pajak)," jelas Pemilik percetakan A3 Printing Resmi Tondiyon.
(Rani Hardjanti)