Prabowo Sebut Cadangan BBM 20 Hari, Ini Kata Bos SKK Migas

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 16 Januari 2019 20:20 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut bahan bakar minyak (BBM) hanya mampu bertahan dalam 20 hari. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam acara pidato kebangsaan dan paparan visi misi Indonesia Menang, di JCC, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, dalam menilai cadangan Bahan Bakar seharusnya jangan hanya melihat dari stok Bahan Bakar Minyak (BBM) saja. Melainkan juga dari stok minyak mentah (crude) yang dimiliki oleh Indonesia.

"20 hari itu kan cadangan BBM yang tersimpan. Tetapi ada BBM, ada crude," ujarnya saat ditemui di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (16/1/2019)

 Baca Juga: Bos-Bos Minyak Dukung Penemuan Cadangan Migas Baru

Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) itu menyebutkan jika dalam melihat cadangan bahan bakar ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Misalnya dari mulai BBMnya itu sendiri, kapasitas tampung (storage) hingga suplai energinya.

"Saya kira kita tidak bisa melihat apa namanya kekuatan suplai energi kita hanya dari BBM yang ada di kita saja. Jadi di BBMnya, di storage-nya, crude, yang ada di bumi Indonesia sendiri," ujarnya.

Sebagai salah satu contohnya adalah dari sisi suplainya lanjut Dwi, produksi yang dilakukan di dalam negeri masih berlanjut hingga sekarang. Bahkan dalam sehari, jumlah minyak produksi yang bisa dihasilkan adalah sebesar 775 barel per hari.

"Yang kita bisa tahu bahwa dari sisi minyak sendiri produksi 775 barel per day dan itu kan continue ya jadi kita tidak melihat ada sesuatu yang tahu-tahu mendadak dia stuck yang dia tidak bisa produksi karena ini kan banyak sumurnya," jelasnya.

 Baca Juga: BPH Migas Usulkan Cadangan BBM Nasional ke MPR

Di sisi lain lanjut Dwi, secara geografis Indonesia juga berada sangat dekat dengan Singapura. Singapura sendiri memiliki cadangan minyak yang cukup besar sehingga ketika kehabisan stok bisa mengambil porsi dari negara tetangga.

"Kemudian posisi Singapura yang dekat dengan Indonesia saya kira itu harus dipertimbangkan aspek Indonesia dengan kemampuan tetangga kita," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya