JAKARTA - Pembangunan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Desa Patimban, Pusaka Negara, Subang, Jawa Barat direncanakan akan mulai dioperasikan secara terbatas atau soft opening pada akhir tahun 2019.
Saat ini tengah berlangsung pengerjaan konstruksi untuk terminal container dan car terminal, pengerukan kolam putar dan alur pelayaran, reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM) hingga seawall dan peralatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).
"Kawan-kawan sedang berusaha supaya car terminal bisa selesai. Harapannya bisa di trial supaya bisa beroperasi. Untuk progres pengerjaan pelabuhan sudah 25%," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Agus H Purnomo, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Baca Juga: Adhi Karya Didampingi 2 Kontraktor Jepang Garap Proyek Pelabuhan Patimban
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional pelabuhan baru yang akan dibangun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan pelabuhan ini berdasarkan Peraturan Presiden No.47/2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban Di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat Sebagai Proyek Strategis Nasional, dan Peraturan Presiden 58/2017 tentang perubahan atas Perpres no. 3/2016 mengenai Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Agus mengatakan, lebar akses jalan sekira 24 meter sudah dibebaskan semua. Bahkan untuk tambahan akses jalan supaya menjadi 30 meter lebarnya sedang tahap pembayaran.
Kemudian, Kemenhub tengah mempersiapkan proses pelelangan untuk menentukan siapa operator Pelabuhan Patimban. Di mana ada beberapa perusahaan seperti PT Pelindo II dan Astra Infra yang berminat mengelola Pelabuhan Patimban.
"Belum, kita siapkan dokumen lelang untuk operator. Skemanya mesti apakah KPBU atau KSP belum kita siapkan," ujarnya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta Teus dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7,5 juta Teus.
Baca Juga: PLN Siap Pasok Kebutuhan Listrik Pelabuhan Patimban
Pembangunan Pelabuhan Patimban untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi migas.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
"Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (backup area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)